Mohon tunggu...
selestin nisfu
selestin nisfu Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Epidemiologi Kesehatan

on learning process. love every little things to write in.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Buka Warung: 88% Pro, 12% Kontra

25 Mei 2018   22:59 Diperbarui: 25 Mei 2018   23:27 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Untuk alasan pro, sepertinya 3 diatas sudah cukup menurut saya. Hehehe sekarang alasan untuk 12%  memilih kontra terhadap warung makan yang tetap buka di Bulan Ramadhan.

1. Membuat anak kecil yang baru berpuasa bertanya -- tanya

Bagaimana ya, saya kurang setuju ketika ada warung yang buka karena alasan saat melatih atau mendidik adik kecil kita berpuasa. Anak kecil itu makhluk polos yang dengan mudah meniru orang dewasa. Biasanya mereka akan bertanya kepada kita kalau mereka menemukan atau melihat orang yang makan di bulan puasa, "kenapa ada yang tetap makan di warung makan itu saat puasa?", saya memilih kontra dalam hal ini, karena kita perlu membuat jawaban sesederhana mungkin dan sebaik mungkin agar adik kecil kita paham dan tetap teguh berpuasa tanpa perlu melihat contoh mereka yang tidak berpuasa. Meskipun sebenarnya tidak semua orang yang tidak berpuasa, merupakan contoh negatif. Tapi kan anak kecil masih berpikir terlalu sederhana. Mereka belum cukup paham makna ke-heterogenan manusia di muka bumi. :") Mungkin ada yang ingin sharing seputar mendidik adik kecil berpuasa? Monggo :)

2. Sedikit mengurangi makna nuansa Ramadhan

Kalau alasan ini mungkin lebih ke niat nya atas dasar apa tetap membuka warung? Tapi maaf, kalau urusan niat sebenarnya saya tidak berhak untuk menilai, karena itu sudah hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Hanya berusaha mengingatkan saja dan saling membantu dalam kebaikan. Ibaratnya kalau kata bang Napi "Kejahatan ada saat ada kesempatan", nah begitu juga pada kasus ini. Bagi mereka yang iman nya tidak kuat untuk berpuasa padahal sebenarnya mereka mampu berpuasa, tapi malah membatalkan puasanya atau dengan sengaja tidak berpuasa. Kemudian, mereka mendapat kemudahan untuk mencari makan, dengan warung makan yang buka. Itulah yang disebut kesempatan. Lalu yang memfasilitasi orang semacam ini, apakah salah? Salah dan benar hanya Allah swt yang tahu. Hehe ini kan hanya opini. Opini yang khawatir kalau mereka (si fasilitator) menjadi korban (ikut berdosa) dari pembeli macam di kasus ini.

Kesimpulan :

  1. Bulan Ramadhan merupakan bulan kedamaian, sama dengan bulan yang lain, namun istimewa di setiap amalan yang kita kerjakan. Semua tergantung niat
  2. Tidak baik mencari kesalahan atau kelemahan sesama, tanpa membantunya mencari jalan keluar dari ketidak tahuannya itu. Dalam hal ini terlalu mempermasalahkan pro atau kontra buka tidak nya warung sebaiknya dihindari.
  3. Sangat mengapresiasi warung makan yang buka tetapi menutup sebagian pintunya atau sekedar memberi tirai. Setidaknya upaya ini mungkin buat kita yang dewasa tidak terlalu bermasalah. Tapi ini bermanfaat untuk membantu adik kecil kita yang berpuasa, agar lebih mudah memberi pemahaman mereka. Tentang toleransi dalam beribadah puasa
  4. Bagi warung yang memilih tutup dan buka menjelang sore. Soal rezeki, selama manusia yakin Allah swt tidak akan memberikan kesulitan bagi hambaNya yang berjuang di jalannya, kalau soal pembeli di bulan Ramadhan, mereka InsyaAllah tidak akan berkurang, hanya saja jam belanja nya yang berubah dari biasanya. Malah banyak yang memanfaatkan moment untuk menjual tambahan, seperti takjil
  5. Jangan lupa untuk melihat kepada diri kita sendiri, sebelum menilai orang lain. Damai itu indah, islam itu indah.

Sekian. 

Opini singkat saya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun