Mohon tunggu...
Abdul Basir
Abdul Basir Mohon Tunggu... profesional -

Mantan guru Biologi. Sedang aktif di dunia Startup. Penulis dan pencerita macam-macam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebelum Membaca Artikel Ini, Coba Cek Dulu Paspor Anda!

16 Agustus 2016   13:36 Diperbarui: 16 Agustus 2016   13:45 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gloria Hamel dan Archandra Tahar


Coba kamu cek paspor mu , mungkinkah kamu punya dua paspor ?

Kalau Anda baru menyadarinya nanti, saat kamu punya peluang menjadi sesuatu yang besar untuk Indonesia, saat kamu ingin mengabdi, atau dipanggil pulang Ibu Pertiwi, masalah akan jadi begitu rumit. Dan, mungkin memalukan ?

Lha "mending" kalau batal, cuma gajadi Paskibraka, lha kalau batal jadi menteri ?.

Cuma 20 hari! Iya, kamu akan mencatat sejarah, sebagai menteri dengan masa jabatan tersingkat di Indonesia. Mana yang lebih baik dari itu ? Menjadi menteri tapi tidak bekerja ? 

-------------------


Tidak boleh ada dua cincin,
dari dirimu, dari dirinya.
Tidak boleh ada menteri, yang dimiliki dua negara.

Archandra Tahar dan Gloria Natapradja Hamel baru saja diberhentikan masing - masing dari jabatannya karena berkewarganeraan ganda. Archandra masih lebih baik, dari waktu mulai terkuak hingga akhirnya diberhentikan, dia punya persiapan untuk pemantapan hati yang cukup.

Keprihatinan lebih harus kita berikan ke nak Ira. Yang seharusnya bisa ikut bertugas tanggal 17 Agustus 2016 sebagai salah satu anggota Paskibraka, namun kemungkinan besar akan dibatalkan. Ira tiba-tiba dimasalahkan soal kewarganegaraan sang Ayah yang dari Perancis. Padahal tentu Ira sudah diseleksi administrasi dengan ketat.

Bisa jadi, cerita Ira tentang kewarganegaraan gandanya justru baru muncul karena kasus Archandra Tahar. Jika tanpa kasus beliau, bisa jadi Ira melaju mulus. Ikut berbakti bersama teman - teman nya dalam pengibaran Bendera Pusaka. Ira, yang sabar ya nak ?

Tidak boleh ada dua hati. Tidak boleh ada dua cinta

ESDM adalah sektor vital. Diatur ketat oleh UU. Sudah barang tentu, kedaulatan negara jadi harga mati. Pemimpin nya harus punya ikrar setia pada negara. Amatlah berbahaya membiarkan nya dipimpin ia yang memiliki potensi " double agent. " Meminjam istilah film mata-mata. Sudah cukup lah kita dibuat gemas dengan penguasaan atas Sumber Daya Alam oleh negara lain. Jangan sampai nantinya kita merasa anak bangsa yang memimpinnya justru menjadi antek yang mengabdi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun