Mohon tunggu...
Adi
Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terpaksa Ikhlash?

29 Juli 2015   08:32 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:40 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah anda tentang Ikhlash? Ikhlash sering kita dengar dan melingkupi kita dalam aktivitas sehari-hari, namun apakah pengertian ikhlash sebenarnya? Dalam Kamus KBBI, Ikhlash diartikan  memberikan atau menyerahkan dengan  tulus hati.

Dari pengertian di atas ketulusan adalah hal penting dalam ikhlash. Kaitannya dalam hal agama Ikhlash adalah mengharapkan hanya pada Allah. Nah, dari sini kita menarik kesimpulan keikhlasan sangat berkaitan dengan hati yang diniatkan untuk Allah.

 

Ikhlash yang Terpaksa?

Lalu apakah itu yang dimaksud dengan terpaksa ikhlah atau ikhlash yang terpaksa? Mari kita perhatikan sebuah cerita berikut:

Diceritakan di sebuah cerita pada saat Lebaran, Randi bertemu dengan temannya Roni dan mengobrol banyak tentang kehidupan masing-masing. Lalu pada akhir obrolannya Roni saat hendak pulang mengambil salah satu minuman softdrink yang ada di kulkas Randi. Randi yang menyadarinya saat Roni hendak pulang itu sedikit kaget, lalu Roni bilang pada Randi “Ron, aku minta ini (menunjukkan Softdrink) ya… ikhlash kan?” Dengan sedikit tergagap Randi bilang “iya, ikhlash deh…”

Dari cerita di atas kita menemukan sebuah ucapan Ikhlash yang tergagap. Bisa jadi hal ini dirasakan dan dilakukan oleh sebagian dari kita semua. Mengucapkan Ikhlash namun dengan keterpaksaan. Apakah memang harus demikian? Mungkin ada yang pernah nyeletuk “kalau gak Ikhlash, gak dapat apa-apa lho ya…?”

Ucapan kalau gak ikhlash gak dapat apa-apa bisa jadi dibenarkan, karena Ikhlash hanya mengharap pada Allah tentu lebih baik daripada tak ikhlah. Nah, inilah yang perlu direnungkan saat kita memeberikan sesuatu atau diminta sesuatu dengan terpaksa ataupun tidak maka Keikhlasan diperlukan. Ikhlash ini dengan terpaksa ataupun tidak, karena harapannya adalah hanya pada Allah.

Harapan saja hanya pada Allah ini adalah hal penting, entah kita mendengar dengan berbagai embel-bembel lainnya seperti balasan 100x, diangkat derajatnya dan lain sebagainya. Namun demikian ketulusan hati mengharap hanya pada Allah tentulah perlu dilatih karena hal inilah  yang sebenarnya menjadi penting dalam keikhlasan kita. [SH

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun