Bayangkan gaji masuk, lalu beberapa hari kemudian dompet terasa kosong. Kejadian yang wajar? Iya. Solusinya? Jelas Manajemen by Amplop. Cerita singkat Dina setiap bulan selalu berniat menabung, tapi sering kebablasan saat nongkrong atau belanja online. Setelah pakai metode amplop (membagi uang ke kategori jelas) Dina jadi lebih tenang dengan kebutuhan terpenuhi, tabungan jalan, dan rasa bersalah berkurang.
Metode amplop bukan sekadar trik lama. Ini cara sederhana untuk membuat batas nyata antara "bisa" dan "nggak bisa" dalam pengeluaran, baik pakai amplop fisik maupun amplop digital. Penjelasan konsep dan manfaatnya ada pada berbagai panduan keuangan populer.Â
Kenapa sekarang penting melakukan manajemen uang?
Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat OJK & BPS melaporkan indeks literasi naik menjadi 66,46% dan inklusi keuangan 80,51% pada 2025 tanda banyak orang makin paham produk keuangan, tapi tetap butuh kebiasaan nyatanya di rumah.Â
Di sisi makro, tingkat tabungan domestik Indonesia juga relevan untuk memahami kebiasaan menabung. Data terakhir menunjukkan gross savings rate Indonesia sekitar 35% pada akhir 2024. Angka ini berguna sebagai konteks: ada ruang untuk memperbaiki cara individu menyimpan dan memakai uang.
Apa itu Manajemen by Amplop?
Intinya: alokasikan uangmu ke "amplop" untuk setiap tujuan mulai makan, transport, hiburan, tagihan, dana darurat, dan tabungan tujuan lalu pakai hanya dari amplop itu. Cara ini memaksa kita sadar batas pengeluaran dan membuat keputusan lebih sadar setiap kali ingin belanja. Banyak panduan praktis menjelaskan langkah-langkahnya dan menyesuaikannya untuk kehidupan modern.Â
8 Tips Praktis, Biar Uang Tak Sekadar Numpang Lewat