Saat ditemui di Kedai-nya, Pak Beng juga menunjukkan keahliannya mengolah Kopi untuk siap dinikmati pelanggannya. Derajat panas air pun diperhatikan olehnya, menurut Pak Beng air yang pas adalah yang memiliki tingkat panas 90 deracat celcius untuk dituangkan pada cangkir.

Proses Blooming Kopi ini dimasudkan untuk menghilangkan gas karbon yang ada dalam kopi. Ini agar kopi yang dinikmati lebih maksimal dan tak membuat kembung di perut. Rasa kopi tentunya akan lebih maksimal dengan cara seperti ini.


Apakah Kopi Sachet gak Sehat? Ini adalah hal yang saya juga tanyakan pada Pak Beng saat beliau meracik kopi. Menurut beliau hal ini tak sepenuhnya bisa dibenarkan karena kopi sachet telah memiliki standar kelulusan aman dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Tentunya hal ini tak bisa sepenuhnya disalahkan kalau kopi sachet tak sehat.
Lagi-lagi tentunya dalam menyeduh atau meracik Kopi yang baik perlu mengikuti cara yang baik dan tepat. Ini agar hasilnya baik bagi tubuh dan seperti dijelaskan di atas tadi tak menyebabkan kembung bagi perut peminumnya.
Kedai Kopi anak muda
Kedai Gunung berada di jalan Pulosari, kota Malang. Deretan di jalan Pulosari adalah berbagai tempat kuliner. Kedai Kopi berada di jalan yang ramai akan kuliner ini. Pelanggan kopi di Kedai Gunung dari berbagai kalangan, namun saat Bolanger di kedai kopi ini memang banyak didominasi oleh anak muda.

Pada malam hari pun suasana ramai, bahkan kadang menurut Pak Beng buka sampai sekitar jam 1 dini hari. Hal ini saat banyak wisatawan yang menuju ke Gunung Bromo mampir dulu di kedai ini untuk sekedar ngopi mempersiapkan diri.