Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sudaaah, Just Do It!

27 Oktober 2020   09:47 Diperbarui: 27 Oktober 2020   10:00 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Life beginning at Forty! Demikian sebuah Quotes yang Aku dapatkan tentang motivasi. Tapi ada juga yang menuliskan kehidupan dimulai saat usia 50 Tahun.  Berarti Usia 48 tahun ada diantara kedua quotes motivasi itu dan Aku berada di Usia yang masih produktif sebenarnya. Tetapi koq Aku merasa Tua dan tidak berdaya. Dunia serasa sempit dan bersiap-siap runtuh membebani pundakku.

Aku mengakumulasi semua energi negative dan memformulasikan ke dalam sebuah langkah yang ragu dan bingung. Berbagai persoalan demi persoalan kunikmati sendiri, tanpa merasa perlu berbagi kesiapapun termasuk orang terdekat yaitu Istri dan anak-anak. Mungkin ini disebabkan kebiasaanku tidak melibatkan keluarga dalam mengembangkan karirku selama ini.

Aku hanya beranggapan Istri punya kesibukan mengurus rumah dan berkumpul dengan teman-temannya. Kedua anakku juga fokus dengan kegiatan sekolah Mereka yang menurutku juga sangat menyita waktu. Jabatanku di Bank sebagai manejer Kredit, seolah membatasiku untuk bergaul dengan orang lain. Akibatnya, saat Aku membutuhkan orang lain untuk berbagi dan mendapatkan Ide, Aku merasa Lonely in Crowd.

Ada keraguan disaat aku memfollow up saran Istriku. Apakah ada orang yang mau ngobrol dengan Aku yang selama ini sangat membatasi pergaulan. Bisa jadi Mereka juga berfikir sama seperti Aku dahulu, disaat Teman-teman menelepon. Apalagi kalau bukan minta tolong, pinjam uang , nanya lowongan, ajakan berinvestasi, pokoknya ujung-ujungnya duitlah.

Disisi lain aku juga harus bangkit dari kemurungan dan keterpurukan. Allah tidak akan merubah nasibku, kalau Aku juga tidak punya keinginan berubah.

"Yaa, betul sekali" kataku dalam hati.

"Aku seperti yang Aku pikir"

"Allah tidak akan memberi cobaan, melebihi kemampuanku"

"Terus apalagi donk?"

"Harus berubah"

"Bangun, bangun, bangun!!!"Teriakku di Kamar mandi yang kedap suara itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun