"Berarti mas Agus itu bagus dong pak?" kataku belagak pilon.
"iyaaaa-iyaaaaaa, tapi jangan gitu dong!" jawab pak Boss kecil.
"Lho khan mas Agus Professional, sama seperti professionalnya Beliau ketika bekerja di Perusahaan Kita!" Aku berusaha menjelaskan.
"Aku ngerti kalo itu. Yang Aku perlukan dari Anda bukan pembelaan seperti itu!"katanya kembali menekan.
"Coba kamu pikirkan gimana caranya Kita minta ke Agus supaya tidak mengakuisisi pelanggan Kita terus-terusan. Bisa bangkrut ini Perusahaan!"kata Boss Kecil dengan wajah frustasi.
"Boleh Saya berterus terang pak?" kataku pelan.
"Silahkan" katanya tanpa menoleh.
"Begini pak, sebenarnya mas Agus bekerja amat sangat keras untuk pencapaian target penjualan Kita. Selain memotivasi kami secara terus menerus, Beliau juga turun tangan untuk melakukan penjualan. Saat kami sudah istirahat di Rumah, mas Agus masih bersama pelanggan dan selalu pulang lewat tengah malam". Beliau itu leader yang walk the talk (oooops, semoga pak Boss kecil ga tersinggung)
"Jujur saja pak, kami sering keringat dingin, khawatir dan ada rasa bersalah, ketika mas Agus upload foto lagi diskusi di Kafe dengan pelanggan. Beliau enggak ada takutnya, padahal khan ini suasana berbahaya kalau terlalu sering di luar. Tapi Beliau selalu berusaha untuk menenangkan hati Kami dengan mengatakan ga masalah yang penting perusahaan Kita tumbuh".
"Sebahagian besar pencapaian penjualan Tim, sebenarnya hasil kerja keras mas Agus" kataku berusaha menjelaskan.
"Yaa itu memang tanggung jawab Dia sebagai Sales Leader" tangkis pak Boss kecil (ngeyel tingkat Dewa).