"Dia yang bayar seminar Kita. Dia adalah keponakanku!" kata bang Bahtiar datar.
"Maksudnya?" Kali ini aku jadi penasaran.
"Ia seorang MBA yang sukses berbisnis ala pesantren" jawab bang Bahtiar.
Dari Bang Bahtiar aku mendapat cerita bagaimana Anak muda tersebut membangun mimpinya lewat investasi. Ketika berhasil menyelesaikan sekolah MBAnya, ia pulang ke Indonesia dengan segudang impian dan impian terbesarnya adalah menjadi pengusaha sukses. Ia lebih memilih menjadi pengusaha dibanding pegawai kantoran. Padahal banyak perusahaan yang tertarik dengan Kemampuannya, diiming-imingi gaji yang tinggi lagi. Tetapi Ia memutuskan tetap jadi pengusaha.
Cara Anak muda tersebut membangun bisnis sangat unik. Ia membangun bisnis dengan melibatkan anak-anak tidak mampu sebagai timnya. Setiap keuntungan yang Ia peroleh digunakan untuk investasi yang bertujuan untuk bersedekah dan berbuat kebaikan.
Satu ketika, Aku mendapat kesempatan menemani Bang Bahtiar untuk mengunjungi keponakannya di Wilayah Selatan Jakarta. Kami tiba di sebuah Rumah yang tergolong mewah dan luas. Setelah Pak Satpam membukakan pintu pagar, mobil yang Aku tumpangi turun di teras rumah. Kami disambut oleh seorang Ibu yang wajahnya sangat mirip dengan Bang Bahtiar. Aku menyimpulkan Mereka bersaudara.
Tidak lama menunggu akhirnya keponakan Bang Bahtiar datang menghampiri kami. Dan sambil beranjak dari duduknya Bang Bahtiar mempersilahkan Kami untuuk ngobrol berdua.
"Wuaaah, Akhirnya Kita ketemu lagi ya Pak" sapanya ramah menyambutku.
"Alhamdulillah, Kita masih dipertemukan" jawabku kagum.
Setelah Aku banyak tanya-tanya tentang usahanya, Aku berkesimpulan Ia merupakan Pengusaha Muda yang punya tutur sapa yang santun dan sangat cerdas. Aku menceritakan kesan pertamaku saat kami bertemu hingga akhirnya kami berdiskusi tentang investasi.
"Ya, Saya dari remaja senang berinvestasi" Jawabnya saat kutanya kembali manfaat seminar yang pernah diikutinya.