"Iya betul, masih sangat kurang!" jawabnya dengan enteng.
"Masih kurang? Kurang apanya bang Bahtiar?"tanyaku heran.
"kurang banyak!" katanya tegas.
Aku terdiam dan berusaha berfikir cepat. Kok bisa yaaa, orang seperti bang Bahtiar baru sekali ketemu Ahli investasi langsung berubah. Tiba-tiba jadi orang yang kemaruk harta. Padahal Bang Bahtiar ini orang yang sangat relijius.
"Kamu mikir Apa?" Tanya bang bahtiar membuyarkan lamunanku.
"Ah engga'. Saya ga' mikirin apa-apa" jawabku seadabahtiar seakan tahu apa yang adad ala pikiranku.
"Iya Bang. Aku belum siap dengan alasan Bang Bahtiar tadi" kataku pelan.
"Kamu tahu Anak muda yang makan siang di sebelahmu tadi?" tanya bang Bahtiar kembali.
"Iya ga tahu detail, karena Kami ngobrolnya sebentar." Kataku memberi alasan.
"Gimana menurutmu Anak muda itu" Cecar Bang Bahtiar.
"Harusnya Kita belajar dari anak muda itu" kataku menyindir bang Bahtiar.