Konsolidasi yaitu suatu proses pemampatan tanah yang terjadi akibat adanya pembebanan dalam jangka waktu tertentu, sehingga menyebabkan mengalirnya air  keluar dari ruang pori. Uji konsolidasi tanah satu dimensi menggunakan peralatan uji antara lain sel konsolidasi yang berdasaran oedometer konvensional, dengan lengan beban pada peralatan konvensional (SNI 2812:2011). Tujuan dari uji ini adalah untuk memperoleh parameter koefisien kompresibilitas (mv), koefisien konsolidasi tanah (cv), koefisien kelulusan air (k), indeks kompresibilias (Cc), hubungan antara waktu dan penurunan kumulatif benda uji tanah, yang akan digunakan untuk keperluan analisis perhitungan, baik kecepatan penurunan maupun penurunan total bangunan  atau timbunan. Uji konsolidasi tanah satu dimensi pertama kali dikenalkan oleh Terzaghi. Pembebanan pada contoh tanah dilakukan dengan cara meletakkan beban pada ujung sebuah balok datar, dan pemampatan contoh tanah diukur menggunakan skala ukur mikrometer. Contoh tanah selalu terendam air selama percobaan dalam waktu 24 jam. Setelah itu beban dinaikkan sampai dengan 2 kali lipan beban sebelumnya (buku Mekanika Tanah Jilid 1, Braja M Das, hal 183). Lahan dengan kondisi tanah yang baik sangat terbatas oleh karenanya konstruksi harus tetap dibangun pada lahan yang kurang sesuai. Pembangunan pada lahan yang kurang sesuai perlu dilakukan perbaikan tanah guna untuk meningkatkan daya dukung tanah dan mengurangi potensi kerusakan bangunan. Upaya perbaikan tanah lunak atau tanah yang kurang baik salah satunya dengan menggunakan metode prapembebanan atau preloading (Jurnal Matriks Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, September 2023).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI