KH Fuad Halimi Salim (Aki Gunung) Ulama yang Banyak Menguasai Bahasa Asing
Oleh Sejo Qulhu
Apa kabar Mamang Bibi sadayana? Semoga sehat selalu dan dimudahkan segala urusannya ya Aamiin ya Robal Alamin.
Kali ini Mang Sejo berwisata religi ke Kaduronyok ziarah ke Makam Guru yakni almghfurlah KH Fuad Halimi Salim Bin Mama Halimi atau dikenal dengan Aki Gunung. Jadi, Mang Sejo dulu sekolah di sini di Madrasah Aliyah Al Ihya Kaduronyok. Yang lokasinya ada di Kp Kaduronyok desa Kaduronyok kec Cisata Pandeglang Banten. Alamat legkapnya ada di deskripsi ya.
Di video ini, Mang Sejo akan berbagi cerita tentang Karomah Aki Fuad.Â
KH Fuad Halimi Salim adalah ulama, guru besar, dan pimpinan Pondok Pesantren Al Ihya Kaduronyok yang beliau dirikan. Beliau bukan hanya ahli dalam ilmu agama tetapi juga ahli dalam ilmu bahasa. Sangat banyak sekali bahasa asing yang beliau kuasai. Buktinya adalah saat itu Mang Sejo mendengarkan Aki Fuad saat memberikan wejangannya di Sansila. Sansila adalah tempat majlis dzikir. Kata Aki kepada kami "Besok acara Perpisahan Haflah Akhirusaannah, akan ada orang Amerika ke sini dia teman saya" kata aki Fuad. Dan benar, besoknya orang Amerika itu datang, dan berdialog menggunakan bahasa Amerika dengan Aki Fuad. Masyaallah.
Selain itu juga, ini kisah nyata yang Mang Sejo alami. kan Mang Sejo sekolahnya di Al Ihya kalau mondoknya mah di Pesantren Roudhotul Falah Kadu Gantar adapun  lokasinya tidak jauh dengan madrasah Al ihya.
Suatu ketika, kami para santri mendengar sang guru yaitu KH Syarif Hidayat yang sedang memberikan wejangan, karena saat itu, kami para santri sedang membangun kobong pondok, "waduh dak, duit ti mana dei ie urang ngabangun pondok, ngadoa bae sugan aya nu ngiriman keusik satrek, batu koral jeng semen sa losbak, sedeng eta." Keesokan harinya ucapan guru kami langsung dijawab kontan oleh Allah melalui Aki Fuad. Kami pun sontak heran melihat mobil trek membawa pasir dan mobil losbak membawa semen dan batu koral... Masyaallah Sesuai pesanan pula.
"Jangan fanatik terhadap satu ilmu saja. Pelajarilah semuanya, mau itu ilmu hitam ataupun putih. Mencari ilmu itu ibarat seorang nelayan yang mencari ikan ke tengah laut! Apakah si nelayan berfikir kalau sudah di tengah laut mau nyari ikan bandeng saja msialnya, kan enggak? Dia cari dan menjaring semua ikannya. Setelah didapat, baru mencari informasi, ikan yang laku di pasar ikan apa? Nah ilmu pun seperti itu, kalau kita sudah banyak ilmu kita bisa memfilternya.
Dan terakhir, aki Nitip "Kalau mau mondok, mondok yang bener, kalau mau jadi mahasiswa jadi mahasiswa yang bener, kalau mau kerja, kerja yang bener, jangan semuanya kamu ambil. Karena nggak akan bisa. Harus pilih salah satunya, yang terpenting kita bisa menadi manusia yang bermanfaat!"