Mohon tunggu...
Muhammad Wahdini
Muhammad Wahdini Mohon Tunggu... Buruh - pembelajar

.....

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Eco Masjid, Ikhtiar Memakmurkan Masjid dan Lingkungan

22 Januari 2022   20:01 Diperbarui: 26 Januari 2022   15:45 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada beberapa masjid di Kota Palembang  oleh Mafra (2018), Penggunaan air wudhu rata-rata sebanyak 4,42 liter per orang. 

Kegiatan berwudhu dilakukan minimal 5 kali sehari sehingga memerlukan air yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

Dengan asumsi tersebut, maka setiap orang akan menghabiskan sekitar 22,1 liter air setiap harinya. Oleh karena itu, penggunaan air yang signifikan ini perlu dipikirkan aspek berkelanjutan dalam penyediaannya.

Konsep Pemanenan Air Hujan (PAH) bisa menjadi salah satu alternatif dalam penyediaan air bagi kebutuhan aktivitas masjid secara berkelanjutan. 

PAH merupakan suatu sistem konservasi air tanah melalui penampungan dan pemanfaatan air hujan guna memenuhi kebutuhan air untuk sanitasi. Sistem ini memiliki banyak manfaat, di antaranya mengurangi penggunaan air tanah dan mengurangi emisi sehingga mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Di samping itu aspek pengelolaan air limbah juga perlu diperhatikan.

Praktik baik ini setidaknya sudah dimulai di tahun 2019. Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK) melakukan upaya pengendalian pencemaran air di lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta. 

Kegiatan yang dilakukan meliputi daur ulang air wudhu, pengolahan limbah domestik, pemanfaatan kembali air limbah, dan pemantauan kualitas air sungai secara daring. Dengan inovasi ini bisa mengatasi problem ketersediaan air untuk kebutuhan masjid.

Penghawaan dan pencahayaan alami

Aspek penghawaan dan pencahayaan alami menjadi mutlak diperhatikan dalam penerapan Eco Masjid dengan tetap memperhatikan kenyamanan ummat dalam beribadah.

Masjid Istiqlal Jakarta juga bisa menjadi salah satu contoh penerapan penghawaan dan pencayaan alami. Masjid terbesar di Asia Tenggara ini diketahui tak memiliki satu buah pun kaca jendela di masing-masing dinding bagian luarnya. Dengan tidak ada kaca jendela, udara yang masuk ke dalam masjid menjadi maksimal. 

Alasan efisiensi menjadi salah satu alasan mengapa penghawaan alami lebih diprioritaskan ketimabng penggunaan Air Conditioner (AC). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun