Kepada kau yang mengeluh
Mungkin dunia menjenuhkan bagimu
saat semua seakan-akan sudah digenggaman
saat harta seperti tak pernah surut
saat keakuan begitu ketat melikut
Lalu kau keluhkan betapa jenuh
hidup yang kau jalani
berbalut citra sang bijak
menjadi contoh yang baik
menyerukan jalan kebenaran
dari pemahaman agamamu
Agama yang berlomba berebut pengikut
agama yang direndahkan oleh nafsu materi
agama yang ringut berebut kuasa dunia
Lalu yang terjadi
Melupakan kesejatian diri
melupakan yang lebih hakiki
yaitu ruhani
Ruhmu seakan tak tersentuh
meski bibirmu tak henti mengucap doa
tapi tanpa sadar semua di telikung nafsu dunia
semua lakumu menjadi konsumsi televisi
niat baikmu ditelikung kwitansi
Tak pernah sampai menjadi kebutuhan ruhani
Ruhmu kering dan gersang
kesadaranmu pun meradang
kaupun mengeluh jenuh