Mohon tunggu...
Sebastian Tito
Sebastian Tito Mohon Tunggu... Pelajar SMAK PENABUR BINTARO JAYA

Saya adalah seorang gen z dengan hobi mencari duit untuk beli Ferrari

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Investasi di Masa Muda

13 Oktober 2025   12:08 Diperbarui: 13 Oktober 2025   12:08 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Investasi merupakan salah satu langkah penting dalam membangun kestabilan dan kemandirian finansial di masa depan. Di tengah perubahan ekonomi global dan kemajuan teknologi finansial, kesadaran untuk berinvestasi sejak dini semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Banyak ahli ekonomi mengatakan bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk mulai berinvestasi karena lebih banyak waktu untuk menumbuhkan aset dan risiko yang juga lebih minim. Di Indonesia, fenomena meningkatnya minat investasi di kalangan anak muda juga tercermin dari berbagai survei nasional dan penelitian akademis yang menunjukkan bahwa generasi milenial dan Gen Z kini menjadi tulang punggung pertumbuhan pasar modal.

1. Tren Investasi di Kalangan Muda Indonesia

Hasil survei yang dilakukan oleh Populix dan SWA menunjukkan bahwa 72% masyarakat Indonesia yang disurvei telah mulai berinvestasi, dan sebagian besar berasal dari generasi milenial (Expat Indonesia, 2022). Survei lain oleh JakPat pada Juli 2022 dengan 2.411 responden juga menunjukkan hasil serupa yaitu 85% responden menganggap investasi penting, dan 73% di antaranya sudah mulai berinvestasi sebelum berusia 30 tahun (Insight StratX, 2022).

Motivasi utama generasi muda dalam berinvestasi juga cukup beragam. Berdasarkan survei gabungan Katadata Insight Center (KIC), Zigi.id, dan Sisi+, sebanyak 72,5% responden berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan seperti pendidikan dan pernikahan, 62,7% untuk mengelola dana menganggur, dan 51,6% untuk persiapan masa pensiun (Databoks Katadata, 2023). Data ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perencanaan finansial di kalangan anak muda semakin meningkat dari waktu ke waktu.

2. Dominasi Generasi Muda dalam Pasar Modal

Peningkatan minat investasi di kalangan muda turut terlihat dalam data resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Laporan tersebut mengungkap bahwa investor di bawah usia 30 tahun kini menyumbang sekitar 55,07% dari total investor pasar modal Indonesia, dengan nilai aset yang dikuasai mencapai lebih dari Rp 54 triliun (Bridanareksa Sekuritas, 2023; Universitas Putera Batam Journal, 2023). Dominasi ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya menjadi pengguna aktif teknologi digital, tetapi juga pelaku nyata dalam aktivitas ekonomi produktif seperti investasi saham dan reksa dana.

3. Literasi Keuangan dan Tantangan yang Dihadapi

Meski angka partisipasi meningkat, masih ada kesenjangan antara inklusi keuangan dan literasi keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI) melalui jurnal "Pentingnya Menabung dan Berinvestasi di Usia Muda" menemukan bahwa pengetahuan tentang investasi, persepsi terhadap masa depan, dan pendidikan keuangan memiliki pengaruh positif terhadap kebiasaan menabung serta berinvestasi. Namun, literasi keuangan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan tingkat partisipasi investasi yang semakin tinggi (Jurnal UNIBI, 2022; VOI.id, 2024). Hal ini menimbulkan risiko, karena banyak investor muda yang berinvestasi tanpa memahami sepenuhnya risiko dan karakteristik instrumen yang mereka pilih.

4. Manfaat dan Alasan Memulai Investasi Sejak Dini

Memulai investasi di usia muda membawa berbagai keuntungan jangka panjang. Salah satu faktor paling penting adalah efek bunga majemuk (compound interest), yaitu keuntungan investasi yang dihasilkan dapat terus berkembang seiring waktu jika diinvestasikan kembali. Semakin dini seseorang mulai berinvestasi, semakin besar potensi nilai investasinya untuk tumbuh secara eksponensial (Otto.id, 2023).

Selain itu, usia muda memberikan toleransi risiko yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan generasi muda untuk mencoba berbagai instrumen investasi dengan potensi imbal hasil yang lebih besar tanpa terlalu khawatir terhadap kerugian jangka pendek. Investasi sejak muda juga membantu membangun kebiasaan finansial yang sehat, seperti membuat perencanaan keuangan jangka panjang, menyisihkan pendapatan secara rutin, dan menyiapkan dana darurat atau dana pensiun sejak dini (Jurnal UNIBI, 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun