Mohon tunggu...
Seand Munir
Seand Munir Mohon Tunggu... profesional -

Без кота́ мыша́м раздо́лье.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Saya Lelah," Kontroversi Kasus 'Pesanan' Fadilah Supari

4 Mei 2012   10:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:43 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Terus terang saya lelah bolak balik ke pengadilan," begitu mahfum perkataan mantan Menteri Kesehatan Fadilah Supari tentang perkembangan kasusnya: Korupsi Pengadaan Alat alat Kesehatan di Kementerian Kesehatan.

Menurut Fadilah, surat-surat pengadaan itu telah dimanfaatkan aka disalahgunakan anak-anak buahnya guna meraup duit, korupsi. Tentu saja membawa-bawa nama Fadilah.

Yang dianehkan oleh Fadilah adalah di saat bersamaan dengan kasusnya ini ada tiga kasus yang juga tak kalah beralasannya untuk dibawa ke pengadilan.

"Ada tiga kementerian. Nomor satu, Departemen Agama. Dua, Kemendiknas dan Depkes. Kenapa cuma Depkes yang dibongkar? Saya bolak-balik ke KPK, saya lelah sekali. Tapi kenapa yang lainnya tidak kena-kena," katanya depan wartawan, tempo hari.

Kelihatannya Fadilah menjadi bulan-bulanan KPK, padahal sudah jelas dalam setiap persidangan terungkap kalau namanya hanya dimanfaatkan oleh bawahan.

Tiba-tiba ini mengingatkan kita pada 'kemarahan' yang sama pada Siti Fadilah saat dirinya digantikan oleh alarmahumah Bu Endang. Prestasi dan ketegasan Fadilah tak diragukan lagi, tapi kenapa SBY justru tanpa ba bi bu menggantikannya? Besar dugaan ini terkait dengan 'kelancangan' Fadilah pada protesnya mengenai keberadaan lembaga penelitian Amerika Serikat di NKRI, NAMRU.

NAMRU pernah diprotes keras bahkan disuruh hengkang oleh Fadilah karena tak transparannya dalam penelitian virus-virus 'urban' termasuk virus burung H5N1. NAMRU tak mengijinkan pihak departemen kesehatan menyelidiki dan memasuki otorita NAMRU di JAkarta. Padahal NAMRU bukanlah kedutaan besar yang secara hukum internasional memliki kekuasaan untuk menolak siapapun masuk ke kantornya. Tapi ini terjadi  di NAMRU. Kekebalan hukum  internasional apa yang dimiliki  NAMRU dari penyelidikan pemerintah setempat? aneh ini emangnya negara siapa?

Pemerintah berhak mengintervensi lembaga misterius ini apalagi mereka mengembangkan dan meneliti virus-virus yang sangat berbahaya. Ini  bisa jadi sangat erat juga dengan kepentingan persenjataan biologis. Siapa mau buka rahasia dirinya lagi kembangkan ginian? Bodoh lah.

Dari sinilah kemudian muncul sinyalemen kenapa Fadilah didepak dari KIB (kabinet gitu deh). Karena ada pesanan? pesanan dari siapa? pemilik NAMRU? yang dulu dengan pongah menolak dan menganggap remeh staf kesehatan yang berkunjung dengan sopan ke kantor NAMRU.

Uniknya Fadilah digantikan oleh Bu Endang yang adalah mantan pegawai NAMRU, nah lho???

Sekarang kasus terkininya, dalam hubungannya dengan kasus pengadaan alat kesehatan, ditengarai Fadilah juga tengah berada dalam lingkaran persekongkolan guna benar benar mendepak dirinya dari sistem pemerintahan bahkan memasungnya di bui supaya suara anti baratnya  tak terdengar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun