Mohon tunggu...
Sayyidati lutfiatulchoiroh
Sayyidati lutfiatulchoiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lakukanlah pekerjaan Yang orang lain tidak mau melakukanya. ☺☺

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah dan Keluarga Pembentuk Karakter dan Kepribadian Anak

26 Oktober 2020   21:51 Diperbarui: 26 Oktober 2020   21:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PERAN SEKOAH DAN KELUARGA  DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KEPRIBADIAN ANAK

1.Peran sekolah sebagai sosialisasi dan pembentukan karakter anak

Karakter berasal dari bahasa yunani yang berati '' to mark'' atau yang biasanya disebut dengan menandai, bisa juga memfokuskan bagaimana cara mengaplisasikan nilai- nilai kebaikan yakni dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Sehingga bisa disimpulkan bahwa orang yang berperilaku jelek bisa dikatakan orang yang memepunyai karakter negatif. Sebaliknya, orang yang mempunyai perilaku yang sesuai dengan aturan dan nilai -- nilai norma maka bisa dikatakan sebagai seseorang yang mempunyai ahlak yang mulia.

Sebuah karakter tidak lahir dari sebuah faktor keturunan. Akan tetapi sebuah karakter itu tumbuh melalui proses pendidikan karakter sendiri. Karakter mempunyai kedudukan yang lebih tinggi di bandingkan dengan moral, karena karakter tidak hanya berisikan tentang benar dan salah melainkan bagaimana cara menanamkan kebiasaan yang bernilai positif atau baik dalam kehidupan sehari -- hari.

Sehingga dengan menanamkan karakter ke dalam kehidupan sehari- hari akan menjadikan seseorang memiliki kesadaran yang tinggi, pemahaman yang tinggi, dan mempunyai kepedulian yang tinggi serta komitmen untuk menerapkan karakter dalam kehidupan sehari- hari. Dengan demikian karakter merupakansifat yang tertanam dalam diri seseorang yang merespon situasi dengan moral.

Karakter juga termasuk watak, ahlak atau kepribadian yang melekat pada diri setiap individu. Yang mana sebuah karakter terbentu dari sebuah keyakinan (Vitues). Yang mana bisa diartikan sebagai cara pandang, cara berfikir, cara berikap dan cara bertindak. Dari pengertian- pengertian ataudefinisi- defini diatas bisa disimpulkan bahwasanya karakter adalah nilai khas yang baik. Yang mana nilai khasnya tersebut bernilaikan kebaikan yaitu dengan cara seeorang mengetahui kebaikan, lalu berbuat baik, baik dalam kehidupan nyata atau baik dalam lingkungan yang dialami oleh diri seseorang.

Karakter adalah budi pekerti, yang mana budi pekerti tersebut melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasan (feeling), dan tindakan (action). Karakter juga bisa diartikan juga dengan sifat. Dan sifat tersebut sudah  tertanam dan melekat dalam diri setiap insan manusia. Dan dari sifat tersebut manusia dapat mengembangkan pola pikirnya, sehingga manusia dapat menemukan potensi yang ada dalam dirinya. Dengan manusia mengetahui potensi yang dimilikinya, mereka akan menemukan jati dirinya. Pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti dan pendidikan moral terkadang menjadi bahasan yang dianggap sama.

2.Makna Sekolah

Sekolah juga bisa diartikan sebagai sebuah lembaga yang di tutut untuk memberikan  layanan pendidikan yang standar dan menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi dan kemampuan yang tinggi. Yang nantinya potensi atau kemampuan tersebut bisa di kembangkan oleh anak. Semua anak sudah pastinya mempunyai kompetnsi di dalam dirinya. Dan cara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut yaitu dengan cara mengasah kemampuan yang dimilikinya.

Dengan kita mengasah potensi yang dimilikinya maka anak tersebut akan mengeluarkan atau memunculkan potensi atau kemampuan yang dimiliknya. Ketika seorang anak atau siswa mengeluarkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya, seorang guru mempunyai kewajiban untuk membimbingnya, dan membantu untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.

3.Sekolah Seagai Screening Moral

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun