Mohon tunggu...
Sayyidah Mufidah
Sayyidah Mufidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca dengan berbagai genre buku, kemudian sangat tertarik dengan dunia media sosial. memiliki kepribadian yang ceria, dan sangat ramah terhadap seluruh kalangan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menjauhkan Diri dari Kebisuan: Membangun Kesadaran Terhadap Tindakan Kekerasan Seksual

29 Maret 2024   00:15 Diperbarui: 30 Maret 2024   03:51 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/i.pinimg.com

           [OPINI]


Maraknya pelecehan seksual di Indonesia, membuat kita lebih waspada. Pelecehan ini bahkan sudah tidak memandang gender atau umur, tapi seringkali yang menjadi korban adalah wanita dan anak-anak. 

Salah satu tantangan utama dalam mengatasi kekerasan seksual adalah stigma sosial yang masih melekat erat pada korban. Banyak korban merasa takut dan malu untuk melaporkan kejadian yang mereka alami, terutama karena takut tidak dipercaya atau bahkan disalahkan. 

Hal ini sering kali menyebabkan mereka mengalami trauma psikologis yang mendalam tanpa mendapatkan bantuan dan dukungan yang memadai.

Seperti kasus yang sedang marak terjadi belakangan ini seorang kakak yang tega menghamili adik kandungnya di Bengkulu. Yang dimana korban sendiri telah hamil hingga 3 kali, dua diantaranya keguguran dan sekarang memiliki anak berusia dua tahun. Anehnya seorang korban justru menangis saat pelaku ditangkap oleh pihan polisi. 

Namun, bisa saja hal ini terjadi karena korban sendiri mungkin terkena "Stockholm Syndrome". Itu adalah suatu penyakit mental dalam bentuk untuk melindungi dirinya dari trauma. Kondisi ini terjadi akibat rasa lelah untuk melawan kondisi sehingga memunculkan rasa empati pada pelaku kejahatan.

Dalam kasus tadi mengajarkan kita bahwa pentingnya pendidikan dan keterlibatan orang tua tidak dapat diremehkan dalam memerangi kekerasan seksual. 

Edukasi tentang batasan pribadi harus dimulai sejak usia dini, dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, dan didukung oleh informasi publik. Kesadaran dan pelatihan juga diperlukan untuk pemerintah setempat, untuk memastikan mereka dapat merespons korban dengan cara yang mendukung. Dengan begitu korban lebih berani untuk melapor kepada pihak berwajib.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun