Mohon tunggu...
Rasyid Sayyari
Rasyid Sayyari Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

https://open.spotify.com/artist/6LzwX8hJ1v0i4he5aiHc7O?si=dgmFzPdySY2lN2EEXvNmbA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kekalahan, Awal dari Kemenangan

20 Oktober 2012   07:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:36 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sakit yang mengajarkan kita cara menjaga kesehatan.
Ada kekalahan yang mengajarkan kita masih ada kemenangan setelahnya.
Ada tangis yang beritahu kita masih akan ada tawa.

Tanpa ada sakit, kita tak akan mengerti betapa mahalnya kesehatan yang melekat di diri kita. Betapa ia begitu berharga. Kesehatan adalah salah satu hal paling berharga. Sehat yang tak ternilai harganya.

Kekalahan memang menyakitkan. Tak ada yang mau mengalami kekalahan. Setiap orang ingin menang. Namun kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Ia adalah sebuah awal dari kemenangan yang baru. Kekalahan yang mengajarkan kita untuk bangkit lagi dan berusaha lebih keras.

Begitu juga tangisan. Yang terpenting adalah, kita tidak terlarut terlalu lama dalam kesedihan. Yang penting, berusaha tersenyum dan tertawa lagi. Karena tak ada artinya senyuman tanpa tangisan. Begitu juga kemenangan tanpa kekalahan.

Kemenangan dan pujian selayaknya tak membuat kita lupa diri. Lalu terbang dan merasa bahwa diri kita menjadi lebih dari yang lain. Kemenangan adalah soal kerja keras yang terbayarkan. Kekalahan dan kritik seharusnya menjadi pemicu untuk menjadi lebih baik. Pemicu yang membuat kita berusaha lebih baik lagi.

Setiap kita adalah pemenang. Setiap kita pernah merasakan tangis, tawa, duka, bahagia, menang dan kalah. Yang terpenting adalah melanjutkan sesuatu yang tertunda. Bahwa masih banyak yang harus diselesaikan dan dirampungkan. Kekalahan, kesedihan dan tangisan adalah awal kemenangan, kesenangan dan kebahagiaan yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun