Namun saat Hyun Heup “tanpa sengaja” mengetahui bahwa salah seorang teman sekelasnya jadi korban asusila melalui garis S Line yang muncul mendadak di atas kepala, apakah Hyun Heup diam saja?
Tidak. Gadis itu memilih untuk segera menghubungi detektif Han Ji Uk lantas mendorong polisi itu untuk menginvestigasi lebih dalam.
Ia mencoba membantu memberikan keadilan bagi temannya sebagai korban, dan agar para pelaku dihukum sepadan atas perbuatannya.
Kemampuan untuk melihat S-Line seseorang pada akhirnya terasa seperti sebuah hak Istimewa yang harus digunakan secara bijak.
Memiliki akses tanpa izin ke ruang pribadi milik orang lain pada kenyataannya merupakan bentuk dari pelanggaran privasi. Akan tetapi di situasi tertentu, mungkinkah memiliki privilege seperti Hyun Heup lebih menguntungkan? Apalagi dalam upaya mencari kebenaran dan keadilan itu sendiri.
Entahlah.
Saya pribadi menikmati pertunjukan roller coaster emosi tersebut. Lima episode awal S Line bukan hanya menyenangkan untuk diikuti, tetapi juga dengan tegas mengetuk hati nurani.
Terlalu Banyak Pertanyaan yang Tidak Terjawab
Sejujurnya, sampai sekarang pun saya masih berusaha untuk memproses semua misteri di S Line, termasuk episode keenam yang entah kenapa rasanya jadi beda drama.
Meskipun didukung dengan premis yang solid dan moral value yang mengusik hati, sejujurnya masih begitu banyak misteri yang belum terungkap.
Misal, kemana perginya si cewek yang membully karakter Seon A di dua episode awal? Penonton tahu nasib Kang Seon A dan gurunya, tetapi si cewek pembully ini hilang begitu saja.
Siapakah sebenarnya guru Gyu Jin yang diperankan Lee Da Hee? Semacam dewa, iblis, sekte, atau apa?
