Surakarta - Seorang kakek paruh baya dengan tongkat jalannya sedang berjalan kaki menuju Stadion Manahan. Langkah demi langkah ia ayunkan ditengah banyaknya muktamirin yang ingin ke Studion itu juga. Hentakan tongkat yang ia gunakan kini tidak terdengar, tenggelam dalam kebisingan peserta dan penggembira. Peluh cucuran keringat yang keluar ia biarkan dengan dalih olahraga pagi.Â
Ratusan bus, puluhan mobil dan motor bahkan ojekMu yang menyebabkan macet tidak membuat semangat beliau sirna begitu saja. Senyum yang tak pernah luntur dari wajah beliau tetap ia pancarkan kepada semua orang yang ditemui.Â
Sebagian orang menatap kasihan kepada kakek tersebut, namun inilah kisah dari kakek yang penuh semangat dan pesona yang menabjukan. Meski berjuta juta orang yang datang menghadiri muktamar baik dari Sabang sampai Merauke tapi semnagat beliau tidak pernah luntur meski usia sudah terbilang matang. Inilah sosok kakek itu, kakek Andi (nama samaran) yang saat ini berumur kurang lebih enam puluh tahun.Â
Andi adalah salah satu muktamirin dari Sulawesi Barat, beliau terdaftar sebagai peserta penuh yang dapat menghadiri serangkaian acara Muktamar Muhammadiyah ke 48 Â Surakarta dimulai dari pembukaan, sidang tanwir hingga penutupan.Â
"harus ka pergi ke muktamar ini karena kusadari ji kalau tua maka, itumi kenapa semangat sekali ka pergi, tidak ada yang tau toh 5 tahun kedepan masih hidupka atau tidak jadi ku gunakan sekarang mumpung masih kukuat pergi"Â ujar Andi menggunakan logat Mamuju
Mukatamar Muhammadiyah di adakan 5 tahun sekali. Andi tidak yakin akan hidup 5 tahun lagi, menurutnya mengikuti muktamar adalah salah satu prinsip hidup yang harus terpenuhi sebelum beliau meninggal, dan juga dia berpendapat bahwa percuma dia mengabdikan diri kepada Muhammadiyah jikalau sidang tanwir yang sakral itu tidak dia ikuti
"iye kemarin itu di adakan di Makassar tapi tidak pergika karena ada satu dan lain hal, itumi kenapa berambisius sekalika di muktamar ini." ujar beliau ketika ditanya mengenai muktamar ke 47 di Makassar
Disetiap wawancara dengan Andi, beliau selalu mengatakan bahwa dia sangat bersemangat untuk mengikuti muktamar ke 48 ini. Sangat terlihat jelas bahwa Andi adalah sosok seorang lelaki yang memiliki jiwa ambis yang tinggi dan tidak mau melewati kesempatan yang ada. Saat ditemui, Andi mengutarakan harapan yang begitu sangat besar untuk PDM Mamuju agar kelak bisa mengadakan Mukatamar juga supaya keindahan alam dan tempat wisata disana dapat tersorot.