Mohon tunggu...
Muty Syahidah
Muty Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Seorang mahasiswa yang memiliki hobby membaca dan menulis yang bercita cita ingin menjadi seorang Enterpreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat Tetap Membara, Meski Usia Senja

7 Desember 2022   06:17 Diperbarui: 7 Desember 2022   08:41 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Suasana Keramaian di Studion Manahan (Dokpri)

Surakarta - Seorang kakek paruh baya dengan tongkat jalannya sedang berjalan kaki menuju Stadion Manahan. Langkah demi langkah ia ayunkan ditengah banyaknya muktamirin yang ingin ke Studion itu juga. Hentakan tongkat yang ia gunakan kini tidak terdengar, tenggelam dalam kebisingan peserta dan penggembira. Peluh cucuran keringat yang keluar ia biarkan dengan dalih olahraga pagi. 

Ratusan bus, puluhan mobil dan motor bahkan ojekMu yang menyebabkan macet tidak membuat semangat beliau sirna begitu saja. Senyum yang tak pernah luntur dari wajah beliau tetap ia pancarkan kepada semua orang yang ditemui. 

Sebagian orang menatap kasihan kepada kakek tersebut, namun inilah kisah dari kakek yang penuh semangat dan pesona yang menabjukan. Meski berjuta juta orang yang datang menghadiri muktamar baik dari Sabang sampai Merauke tapi semnagat beliau tidak pernah luntur meski usia sudah terbilang matang. Inilah sosok kakek itu, kakek Andi (nama samaran) yang saat ini berumur kurang lebih enam puluh tahun. 

Andi adalah salah satu muktamirin dari Sulawesi Barat, beliau terdaftar sebagai peserta penuh yang dapat menghadiri serangkaian acara Muktamar Muhammadiyah ke 48  Surakarta dimulai dari pembukaan, sidang tanwir hingga penutupan. 

"harus ka pergi ke muktamar ini karena kusadari ji kalau tua maka, itumi kenapa semangat sekali ka pergi, tidak ada yang tau toh 5 tahun kedepan masih hidupka atau tidak jadi ku gunakan sekarang mumpung masih kukuat pergi" ujar Andi menggunakan logat Mamuju

Mukatamar Muhammadiyah di adakan 5 tahun sekali. Andi tidak yakin akan hidup 5 tahun lagi, menurutnya mengikuti muktamar adalah salah satu prinsip hidup yang harus terpenuhi sebelum beliau meninggal, dan juga dia berpendapat bahwa percuma dia mengabdikan diri kepada Muhammadiyah jikalau sidang tanwir yang sakral itu tidak dia ikuti

"iye kemarin itu di adakan di Makassar tapi tidak pergika karena ada satu dan lain hal, itumi kenapa berambisius sekalika di muktamar ini." ujar beliau ketika ditanya mengenai muktamar ke 47 di Makassar

Disetiap wawancara dengan Andi, beliau selalu mengatakan bahwa dia sangat bersemangat untuk mengikuti muktamar ke 48 ini. Sangat terlihat jelas bahwa Andi adalah sosok seorang lelaki yang memiliki jiwa ambis yang tinggi dan tidak mau melewati kesempatan yang ada. Saat ditemui, Andi mengutarakan harapan yang begitu sangat besar untuk PDM Mamuju agar kelak bisa mengadakan Mukatamar juga supaya keindahan alam dan tempat wisata disana dapat tersorot.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun