Kesibukan di pasar tradisional di pagi hari  dengan segala hiruk pikuk antara penjual dan pembeli.
Para penjual ikan sibuk menawarkan dagangannya, menimbang, menyisiki, membersihkan isi perut ikan atau udang dan para pembeli sibuk memilih ikan dan segala macam hewan laut segar dan menarik.
Bau segar amis, lantai tegel yang licin basah dan suara ramai berdengung di ruangan tanpa berpendingin.
Sambil menunggui ikan yang sedang dibersihkan, aku membuka percakapan kecil dengan si mbak penjual yang mash muda sekitar awal dua puluhan.. Ia bercerita bahwa ia berasal dr Madura sudah 3 tahun membantu bibi (tante)nya berjualan di pasar. Dia sangat gesit dan ahli cara memesiangi ikan-ikan jualannya.
Sambil bekerja dgn goloknya, dia juga ngobrol dan menawarkan dagangannya. Multi tasking sekali. Â Khas perempuan tangguh.
Tugas berikutnya membeli sayur mayur dan bumbu dapur untuk keperluan beberapa hari.
Harganya di diskon oleh pedagang sambil berbicara supaya aku tidak mebayar kelebihannya tapi lebihnya nanti buat parkir aja. Â Tertegun juga dengan sikap para pedagang kecil yang dengan ringan hati memberi pada pembelinya.
Bukan hanya pembeli yang selalu mengeluarkan uang untuk membeli dagangan tapi penjual juga memberikan keuntungannya untuk penjual supaya bisa membayar parkir. Â Kelihatannya hanya sekedar hal sepele tapi buatku ini adalah bentuk dari sebuah Kebaikan antar Manusia.
Kami bisa berbicara tukar menukar info tentang berbagai hal.
Dunia berasa berputar sesuai ritmenya bila berada di pasar.
Dan warna warni ikan, daging, ayam, buah-buahan, sayuran dan rempah-rempah memang indah dipandang mata..
Surga itu bernama INDONESIA