Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kaisendon

8 April 2021   17:12 Diperbarui: 9 April 2021   13:36 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaisendon - Dok. Pribadi

Jepang terkenal dengan makanan lautnya yang segar dan terjaga kualitasnya.

Salah satu favoritku adalah salmon sashimi yang berupa makanan laut mentah yang dicocol dengan kecap asin dan wasabi yang khas pedasnya (kadang buat rasa 'menghentak' di hidung).

Saat berada di Osaka, aku menemukan sebuah resto kecil yang terhimpit beberapa restauran besar.  Aku yang sedang lapar, berjalan menyusuri barisan restaurant berhuruf kanji tanpa bahasa Inggris dan ada lampion di depan pintunya.

Resto ini menarik perhatianku karena di etalase depannya memajang contoh-contoh makanannya yang terbuat dari lilin sangat menarik hati dan membuatku penasaran banget.  Apakah rasanya seenak tampilannya?  Dan rasa keinginan tahuanku membesar karena belum pernah aku makan siang seperti ini.

Dengan agak deg-degan aku memasuki resto mungil ini.  Didalam ruangannya sempit dan terbatas terdiri dari beberapa meja dan ada pembatasnya.  Kemudian pelayannya datang dan memberikan semacam buku menu.  Ia tidak bisa berbahasa Inggris dan aku tidak bisa bahasa Jepang secuilpun paling hanya Arigato dan oishi saja.. hahahaha.

Dengan bantuan foto di buku menu dan cap cip cup kembang kuncup akhirnya aku memilih 1 set makanannya.  Oh iya, semua makanan disini pilihannya seafood mentah atau daging panggang.  Aku nemilih yang bagian seafood saja walaupun di dalam hati ada cemas juga, makanan mentah gitu loohh.  Sebagai orang Indonesia jarang sekali bahkan hampir tidak pernah makan makanan mentah.

Dan tak lama datanglah pesenan makananku.  Seperti biasa, cara menata makanannya selalu cantik dan teenyata teman-temannya banyak juga.  Aku mulai bingung memakannya.

Selain segala yang terhidang, disodori juga semacam teko berisi kuah kaldu.

Aku kebingungan bagaimana cara memakannya, jadi aku tanya kepada pelayannya dan dijawab dengan bahasa Jepang. Duuhh aku gak ngerti.. Lalu aku minta ia mencontohkannya.  Masih tetep gak mudheng akhirnya aku berkreasi sendiri.

Caranya :

1. Guyur sebagian kaldu ke nasi.

2. Aduk semuanya

3. Masukkan kremesannya, acar dan lainnya.

Atau bisa langsung makan dan supnya dimakan tersendiri.

Aku baru tahu ketika sambil menyantap,  memperhatikan pengunjung lainnya..

Rasanya enaaaaak . Tidak ada bau dan rasa amis dari  potongan-potongan berbagai macam ikan, telor ikan, udang dan gurita mentah.  Dengan bumbu minimalis justru aku bisa menikmati keaslian rasa dan tekstur dari berbagai macam seafood.

Apa bedanya Kaisendon dengan Chirashi?

Bedanya adalah di nasinya.  Kaisendon menggunakan nasi khas Jepang tanpa rasa. Sedangkan Chirasi menggunakan nasi yang dibumbui seperti pada sushi.

Atasnya sama-sama ditata dengan seafood segar.

Sekarang di Jakarta sudah banyak restauran Jepang yang menjual Kaisendon dan Chirashi.

Makanan sehat yang lezat.

Dokpri - Kaisendon
Dokpri - Kaisendon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun