Mohon tunggu...
Savana Raniola
Savana Raniola Mohon Tunggu... -

sekedar menikmati, tanpa harus menghakimi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bambang Soepijanto Melawan KKN

5 Desember 2018   14:58 Diperbarui: 5 Desember 2018   15:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Hakordia, Count Me In, dan Profit sedang mengadakan sebuah hajatan tahunan. Hajatan ini bernama IBIC, yaitu International Business Intergrity Conference. Lalu apa itu IBIC? Tidak banyak kalangan masyarakat yang mengetahui acara ini. IBIC merupakan konferensi bertaraf internasional untuk mencegah korupsi di sektor swasta. 

Konferensi pada tahun ini berusaha menghadirkan pengetahuan mengenai program kepatuhan internal, inisiatif antikorupsi, dan langkah-langkah integritas lain agar dapat melindungi aset serta reputasi perusahaan peserta. 

Tidak lupa peluang bagi memperluas peluang bisnis di pasar terbuka. Tahun IBIC juga menjadi istimewa karena dilaksanakan berdejatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia. Tema yang diangkat untuk tahun 2018 adalah "Saya ikut! Beraksi untuk Membangun Bisnis Berintegrtas". Fokus dari pertemuan ini juga berusaha memunculkan cara praktis sektor swasta sehingga bisa memainkan peran efektif , aktif, dan inisiatif dalam pencegahan korupsi.

IBIC tidak sedang bercanda ketika melabeli diri sebagai konferensi tingkat internasional. Hal itu dibuktikan dengan nama-nama besar yang dihadirkan sebagai speakers, yaitu Agus Rahardho (Ketua KPK RI), Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri RI), Syaffruddin (Menteri Pan & RB), Bambang Brodjonegara (Menteri PPN dan Kepala Bappenas), dan Moeldoko (Kepala KSP RI). 

Selain nama-nama yang sudah disebutkan, masih banyak pembicara terpilih dan sangat mumpuni pada bidangnya masing-masing. Sebut saja Alexander Marwata dan Basaria Panjaitan selaku Komisaris KPK, Bambang Susetyo yaitu Ketua DPR, serta Rimawan Pradiptyo asal Universitas Gadjah Mada. 

Acara sendiri akan dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 4-5 Desember 2018. Memilih tempat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Keberadaan IBIC merupakan respon pemerntah terhadap resiko besar terjadinya praktik KKN. Logika berpikir yang digunakan adalah lebih baik mencegah dari pada harus mengobati. Maka dari itu KPK mengajak setiap elemen dari pemerintah, swasta, dan masyarakat umum agar meresapi nila-nilai kejujuran dalam hidup.

dokpri
dokpri
Dari sekian banyak undangan dalam acara IBIC 2018, tampak seorang lelaki yang sudah dikenal masyarakat Yogyakarta. Sosok tersebut bernama Bambang Soepijanto. Bambang Soepijanto merupakan calon anggota DPD RI Dapil Yogyakarta. Pada sisi yang lain, beliau tidak hadir untuk kepentingan politik. Kehadiran beliau ternyata selaku ketua umum sebuah instansi yang bernama APKINDO. 

APKINDO merupakan singkatan dari Asosiasi Panel Kayu Indonesia, yaitu himpunan pengusaha dalam bidang kayu di Indonesia. Kayu sendiri bukan barang baru bagi seorang Bambang Soepjanto. Pengalaman ia malang melintang dalam sektor yang berhubungan dengan alam atau lingkungan. Jabatan selaku ketua umum APKINDO pun baru direngkuh oleh Bambang Soepijanto. 

Hal tersebut menunjukan bahwa beliau merupakan sosok yang layak diperhitungkan dalam kancah nasional sebagai seorang tokoh. Kehadiran Bambang Soepijanto pada IBIC 2018 menunjukan kedewasaan dan kepedulianya pada masalah yang akan timbul dari praktik KKN. Dilihat dari halaman instagram pribadi Bambang Soepijanti, @bambangsoepijanto_dpd24, tampak foto beliau sedang berpartisipasi di IBIC 2018. Bambang juga menuliskan;

"Mendapatkan undangan dari @official.kpk untuk menghadiri IBIC 2018 tadi pagi. Saya diundang selaku ketua umum APKINDO, yaitu Asosiasi Panel Kayu Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari kenyataan bahwa untuk melawan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme perlu kolaborasi berbagai pihak. Pihak tersebut terdiri daripemerintah, penggerak swasta, dan masyarakat pada umumnya. Semoga semangat ini bisa menjalar ke seluruh pelosok Indonesia.

KATAKAN TIDAK dan LAWAN KORUPSI, KOLUSI, dan NEPOTISME!."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun