Mohon tunggu...
Saut Donatus Manullang
Saut Donatus Manullang Mohon Tunggu... Akuntan - Aku bukan siapa-siapa! Dan tak ingin menjadi seperti siapa-siapa.

Damailah Negeriku!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia, Kompor dan Manusia Kompor

16 Oktober 2014   15:16 Diperbarui: 12 September 2023   15:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MANUSIA

Manusia disebut sebagai mahluk paling cerdas di muka bumi. Salah satu kecerdasan manusia adalah kemampuannya meniru sejak baru dilahirkan. Hal ini pernah dibuktikan oleh  Andrew Meltzoff, Ph.D, seorang professor psikologi di Universitas Washington. Ia membuktikan bahwa bayi mampu menirukan gerak manusia sejak hari pertama dilahirkan. Andrew berkesimpulan  kemampuan meniru  adalah bawaan sejak lahir. Manusia akan mencermati setiap benda di sekitarnya lalu mulai belajar mengenali atau meniru sifat benda tersebut jika dianggap menarik. Dan kompor adalah salah satu dari jutaan benda yang menarik perhatian manusia untuk ditiru sifatnya. Bagi sebagian orang tentunya.

KOMPOR

Kompor diperkenalkan di Indonesia sejak masa kolonial. Kata "kompor" yang kita kenal ternyata berasal dari bahasa Belanda yaitu "komfoor" . Kompor untuk menyebut alat masak yang menghasilkan panas, mempunyai ruang tertutup / terisolasi dari luar sebagai tempat bahan bakar diproses untuk memberikan pemanasan bag barang-barang yang diletakkan di atasnya. Singkatnya kompor adalah alat "pemanas".

Kompor jika disulut secara terus menerus tanpa kontrol akan membakar apapun yang di atasnya. Jika itu air akan mendidih dan meluber keluar, jika itu benda lain akan gosong.  Bahkan akibat sulut api yang berlebih bisa mengakibatkan kompor meledak. Benyamin Suep menyebutnya "kompor meleduk" dalam sebuah lagu.

MANUSIA KOMPOR

Ternyata kompor juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk ditiru. Dalam hal ini sifat kompor yang dapat memanaskan sekitarnya. Dalam perkembangan bahasa Indonesia "kompor" menjadi bukan saja hanya sebuah benda, namun menjadi sebuah gaya bahasa yang masuk ke dalam kelompok majas metafora depersonifikasi yaitu pengungkapan atau pengandaian dalam menggambarkan manusia sama seperti sifat suatu benda. Sayangnya pengandaian kata "kompor" untuk menggambarkan sifat manusia lebih sering bermakna "negatif" daripada positif.

TIPS BAGI KOMPOR

Oleh sebab itu bagi anda pecinta kenyamanan dan keamanan, berikut 3 tips memperlakukan kompor.

1. Jika anda memiliki kompor, tempatkanlah di tempat yang aman, nyalakan hanya jika diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun