Manusia adalah makhluk pencari makna. Baik aku begitu juga kamu, kita berbeda dalam merajut asa dan cita. Sebab, aku dan kamu tak mungkin sama. Anehnya, meski begitu kita selalu tertawa membahana riang membicarakan perbedaan yang ada diantara kita. Bertatap muka dibawah naungan awan biru merona nan indah, bersenda gurau diatas hamparan permadani rumput-rumput hikmah.
Aku tak akan lupa. Ketika kamu datang memberi wejangan dan hidangan untuk bersantap disaat aku tersungkur dalam nestapa. Kau tunjukan rasa kasih sayang dalam kerangka peraudaraan persis seperti Tuhan firmankan.
Kita telah berhasil dalam mencari makna dalam lingkaran pertemanan juga persaudaraan. Membantu dikala yang lain menjauhi, mengulurkan tangan disaat ada yang terperosok dalam lahad keputusasaan, mengingatkan dan menguatkan disaat jiwa kerontang hampa.
Dengan demikian. Aku dan kamu mengerti, keluarga bukan berbicara perihal ikatan darah. Keluarga itu adalah ikatan yang aku dan kamu dapatkan ketika kita saling menguatkan dan mengingatkan.
Aku dan kamu, kini menjadi saudaramu.
Bumi, 30 Juni 2020