Mohon tunggu...
Yustinus Satyagraha R.W.
Yustinus Satyagraha R.W. Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Freelance - Suka Menulis - Suka Editting Foto dan Video

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Online di Indonesia dan Dunia

3 September 2018   09:46 Diperbarui: 12 September 2018   22:46 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah Internet di Indonesia

Masuknya internet di Indonesia dimulai pada tahun 1980-an. Catatan pertama tahun 1983 menjelaskan Joseph Luhukay sebagai sosok yang pertama kali berhasil mengembangkan koneksi internet di Indonesia. Pada tahun 1984, Joseph Luhukay berhasil menggabungkan jaringan internet Indonesia ke jaringan global, sekaligus menobatkan Indonesia sebagai negara pertama Asia yang berhasil melakukan hal semacam ini (Lim dalam Aliya, 2018).

Sosok lain dari Indonesia yang berhasil mengembangkan jaringan internet adalah Onno Purbo. Ia dan kawan-kawannya mengembangkan frekuensi radio untuk menjadi jaringan internet pada tahun 1993. Waktu itu, monopoli industri telekomunikasi dipegang oleh Telkom, sehingga Onno dan teman-temannya mencari cara lain berkomunikasi dengan lebih murah. Ia akhirnya menulis berbagai artikel tentang tata cara membangun jaringan telekomunikasi secara ekonomis melalui internet. Aktivitas yang dilakukan mereka berhasil membuka jalan berdirinya ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia yang dikelola PT. Indo Internet pada tahun 1994.

Kemunculan PT. Indo Internet juga diikuti sejumlah perusahaan mulai dari PT. Rahardjasa Internet pada tahun 1995 hingga Telkomnet pada tahun 1998. Faktor penyebaran jaringan internet yang terbilang luas di Indonesia saat itu tidak hanya dipengaruhi oleh kemunculan beberapa ISP. Ada faktor lain di luar kemunculan ISP yaitu menjamurnya warnet (warung internet) yang tidak perlu memiliki komputer sendiri dan membayar tagihan koneksi telepon di rumah.

Perkembangan media online di dunia

Lahirnya media online tidak bisa dilepaskan dari adanya fenomena media online yang berkembang secara pesat di luar negeri pada tahun 1990-an. Chicago Online, koran pertama di Amerika Serikat, diluncurkan oleh Chicago Tribune pada Mei 1992. Database Amerika Serikat telah berisi 12.878 berita online sampai April 2001. Perkembangan media online di luar negeri terutama di Amerika Serikat ini kemudian berpengaruh pada munculnya media online di Indonesia.

Perkembangan media online di Indonesia

pizza-history-timeline-infographic-5b99349caeebe13fd8328c02.png
pizza-history-timeline-infographic-5b99349caeebe13fd8328c02.png
Perkembangan internet di Indonesia dimulai pada tahun 1990-an. Pihak yang menyediakan layanan internet secara komersial di Indonesia adalah Indonet. Indonet berdiri pada tahun 1994.

 Media online pertama kali yang eksis di Indonesia adalah Republika online (www.republika.co.id) pada tanggal 17 Agustus 1994, satu tahun setelah versi cetak atau hariannya terbit. Kemunculan Republika secara online ini kemudian diikuti oleh Tempo yang meluncurkan tempointeraktif.com (sekarang tempo.co.id) pada tahun 1996 dan Bisnis Indonesia pada tanggal 2 September di tahun yang sama. Setelah kemunculan dua media online di atas, Harian Waspada di Sumatera Utara berhasil meluncurkan versi online yaitu (www.waspada.co.id) dan Kompas Online pada tanggal 22 Agustus 1997. Keempatnya dianggap sebagai generasi pertama media online di Indonesia. Karakteristik yang menonjol pada keempat media online di atas adalah pemindahan content atau isinya dari versi cetak ke online, dengan perkecualian tempointeraktif yang sudah tidak memiliki versi cetak lagi. Penjelasan Widiarsi Agustina sebagai Redaktur tempo.co (nama baru dari tempointeraktif.com) saat itu yang menceritakan bahwa tempointeraktif.com bukan bentuk  online dari MajalahTempo yang dibredel pada tahun 1994.

Adanya anggapan media online yang kurang dinamis (hanya memindahkan content atau isinya dari versi cetak ke online), akhirnya berubah sejak detik.com muncul. Versi online (www.detik.com) dilahirkan dari gagasan empat sekawan yaitu Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi pada tanggal 9 Juli 1998. Detik.com bisa dikatakan sebagai media yang independen, tidak ada media cetak lain yang mengindukinya. Budiono melalui detik.com menawarkan wajah baru dengan langgamnya yang berbeda dengan berita-berita pada umumnya yaitu ringkas dan to the point. Terkadang, isi berita detik.com tidak selalu mengandung unsur 5W+1H, pakem baku dalam dunia jurnalistik. Budiono menyebut langgam semacam ini sebagai running news, seperti yang digunakan kantor-kantor berita internasional seperti CNN, AP, AFP hingga Reuters.

Fenomena munculnya dotcom yang menjamur di dunia pada akhir tahun 1990-an juga berimbas di Indonesia. Situs-situs lokal seperti situs-situs berita mulai bermunculan. Umumnya mereka yang terjun di situs-situs berita adalah para pemilik modal. Sebut saja Lippostar yang dimiliki perusahaan besar Lippo Group dan kopitime.com yang berhasil membuat sejarah sebagai media online pertama yang masuk Bursa Efek Jakarta. Sayangnya, euforia media-media online tersebut tidak bertahan lama. Kucuran dana dari para investor media-media online tidak diikuti pertumbuhan bisnis yang baik. Satu per satu dari mereka berguguran, tinggal tersisa beberapa media kompas.com dan tempointeraktif.com yang masih bernaung dari induknya yaitu media cetak. Bahkan detik.com juga sempat bergulat dengan krisis tersebut, tapi berhasil selamat meski diikuti pemutusan hubungan beberapa karyawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun