Satu diantara tiga suporter tewas usai menyaksikan laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (27/5/2012) sore, ternyata merupakan anggota Viking. Korban itu bernama Rangga Cipta Nugraha, putra pertama dari pasangan Aad Kosasih dan Iip Saripah.
Oleh : Satriya Nugraha, SP
Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Dari
Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Konsultan Ekowisata, Wirausaha Mesin Abon Ikan “BONIK”
CV. FIVASS General Trading @satriya_nugraha
satriya1998@gmail.com ; satriya1998@yahoo.com
Satu diantara tiga suporter tewas usai menyaksikan laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (27/5/2012) sore, ternyata merupakan anggota Viking. Korban itu bernama Rangga Cipta Nugraha, putra pertama dari pasangan Aad Kosasih dan Iip Saripah. Rangga Cipta Nugraha berumur 22 tahun yang merupakan warga Bandung Jalan Edang Suwanda Kampung Pasir Leutik RT 05 RW 04, Desa Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Alumus SMAN 24 Bandung itu menjadi korban pengeroyokan bersama temannya Yoga. Tapi beruntung Yoga selamat sementara Rangga tewas.
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan peristiwa pengeroyokan itu terjadi di sekitar parkir timur Senayan. "Itu di luar arena pertandingan," ujar beliau. Menurut Rikwanto, pengamanan pertandingan dari pihak kepolisian sudah sesuai dengan standar. "Kami sudah menurunkan 1.500 personel." Dengan kejadian ini, kata dia, polisi akan selektif dalam pemberian izin keramaian.
Kebetulan dia yang mendapatkan libur menyaksikan pertandingan laga Persib kontra Persija. Rangga dikabarkan duduk di Tribun Sektor Selatan Stadion GBK. Di mana tempat itu merupakan berdiamnya garis keras The Jakmania. Saat skor 2-1, tiba-tiba ada kelompok berkaos oranye mendatangi kami di tribun VIP. Dia minta identitas kami. Tanpa basa-basi, mereka langsung memukuli kami," kata salah satu teman Rangga yang tidak mau disebut namanya kepada merdeka.com, Selasa (29/5). Saat insiden itu, Rangga apes. Dia tidak berhasil menyelamatkan diri dari amukan massa. Sedangkan teman-teman Rangga berhasil kabur. "Saya langsung kabur saat The Jakmania mengamuk. Setelah pertandingan usai, ada berita kalau ada yang meninggal. Makanya saya langsung cek di Twitter," ujar teman Rangga tersebut.
Padahal, Rangga bersama teman lainnya tidak memakai kaos Persib. Semua memakai baju biasa. Tanpa disadari Rangga secara spontan girang di tengah para pendukung The Jakmania saat sang kapten Persib Bandung, Maman Abdurahman mampu menyamakan kedudukan skor menjadi 2-2. Tak pelak, Rangga menjadi incaran oknum suporter lawan. Hingga pada akhirnya di luar stadion dia diseret dan dikeroyok hingga akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta Minggu (27/5/2012) malam. Rangga tewas dengan tubuh penuh luka memar dan wajahnya rusak parah akibat pukulan benda tajam dan tumpul setelah dikeroyok massa suporter Persija usai pertandingan. Kabarnya, kepalanya pecah dan wajahnya rusak akibat sayatan benda tajam.
Berdasarkan informasi, Rangga sejak 8 bulan lalu tinggal indekos di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Dia bekerja di perusahaan bidang kurir cepat dan logistik, selulus dari program D3 Politeknik Pos Bandung tahun lalu. Dia menjadi bobotoh Persib sejak sekolah dan menjadi anggota Viking (organisasi suporter Persib). Ayah korban, Teguh Riyanto, 55 tahun, membenarkan salah satu jasad pria tanpa identitas berusia 20-an tahun itu adalah anaknya. Jasad Rangga disemayamkan di Ruang mayat RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. "Setelah dicek sama keluarga, ternyata itu memang anak kami, dia anak sulung saya, Rangga," kata Teguh di Pasir Leutik, Selasa 29 Mei 2012.
Menanggapi kematian Rangga Cipta Nugraha (22), pendukung tim Persija Jakarta yang akrab dipanggil The Jak Mania mengungkapkan keprihatinannya. Pihaknya pun menuturkan, kasus tersebut sedang diusut oleh pihak berwajib. Saat dihubungi wartawan media massamelalui telepon selularnya, Sekretaris Umum The Jak Mania Richard Achmad Supriyanto mengaku prihatin atas kejadian pada tanggal 27 Mei di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut. Menurutnya, kekerasan di dalam dunia sepakbola sudah sepantasnya dihapuskan. Setelah melakukan evaluasi dengan Polda Metro Jaya terkait laga klasik, Persija Jakarta kontra Persib Bandung, Minggu (27/5/2012) kemarin, kepolisian akan terus mengusut tuntas kasus kekerasan yang berujung meregangnya tiga nyawa termasuk Rangga.
Berdasarkan kejadian di atas menunjukkan bahwa oknum puluhan supporter Jak Mania yang mengeroyok Rangga tidak menunjukkan sportivitas, mereka masih seperti preman kampungan, preman pasar, narapidana yang tidak bisa bersikap dewasa dan bijak ketika klubnya kemasukan gol klub sepakbola lainnya. Mereka seperti hooligan supporter Liga Inggris yang terkadang melakukan kekerasan fisik dan kerusuhan. Persija Mania perlu melakukan pendidikan budi pekerti dan pendidikan karakter kepada supporter Jak Mania di masa mendatang.
Kita turut berbelasungkawa terkait hal itu. Kita bersedih. Dan tentu peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi baik kelompok suporter, klubsepakbola, dan PSSI," kata aktivis Save Our Soccer (SOS) Apung Widadi, Senin (28/5/2012). Di Indonesia sendiri, kasus kekerasan dalam sepakbola menjadi hal lumrah. Hampir di setiap pertandingan sepakbola, ancaman kekerasan dan kerusuhan selalu mengintai setiap saat. Akibatnya, rasa trauma akan muncul khususnya kepada mereka yang telah menjadi korban kekerasan oknum supporter sepakbola Mulai dari perkelahian antar pemain, perkelahian antara pemain dengan supporter, hingga kerusuhan antar supporter sepakbola yang terkadang meluas hingga keluar stadion sepakbola. Mulai sekarang, mari STOP KEKERASAN SEPAKBOLA INDONESIA MENUJU SEPAKBOLA BERPRESTASI DAN BERMARTABAT. Semua pihak perlu mencarikan solusi sesegera mungkin sehingga supporter Indonesia menjadi supporter yang tertib, santun, berbudi pekerti luhur dan saling menghargai satu sama lain. Amin.
Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/ratusan-bobotoh-lepas-kepergian-rangga-151223566.html
http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-bobotoh-lolos-dari-amukan-di-gbk.html
http://id.berita.yahoo.com/ratusan-bobotoh-lepas-kepergian-rangga-151223566.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI