Mohon tunggu...
Satrio Piningit
Satrio Piningit Mohon Tunggu... -

jer besuki mawa bea

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Ancient Aliens", Tayangan Pembodohan untuk Generasi Penerus

16 Maret 2016   06:06 Diperbarui: 16 Maret 2016   11:28 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tayangan ‘Ancient Aliens’ di History Channel (foto: history.com)"][/caption]History Channel dalam beberapa tahun terakhir aktif mempromosikan acara bertajuk “Ancient Aliens”, berisi teori spekulatif dan manipulatif bahwa umat manusia diciptakan oleh aliens yang datang ke planet bumi pada jaman dahulu, dimana para aliens itu dianggap sebagai Tuhan oleh manusia pra-modern.

Mereka menghubungkan teori spekulatif itu dengan artifak-artifak eksotik yang merupakan bagian dari keagungan peradaban manusia masa lampau. Sayangnya, artifak-artifak tersebut jarang diekspos dalam tayangan normal, sehingga tayangan yang tidak normal ini jadi tampak menarik.

[caption caption="Piramida Giza di Mesir (foto: weshapelife.org)"]

[/caption]Piramida Mesir misalnya, memang menyimpan misteri dan kontroversi yang tak ada habisnya dibahas. Tapi menghubungkannya dengan teori aliens, sama konyolnya dengan kita bikin teori bahwa Piramid dibikin oleh manusia jadi-jadian berkepala burung yang banyak reliefnya disitu, dan menayangkannya setiap minggu.

[caption caption="Meme ejekan buat teoritikus Ancient Aliens yang ngawurnya sudah sampai tahap melecehkan kecerdasan orang (ilustrasi foto: openminds.tv)"]

[/caption]Para teoritikus itu menghubungkan segalanya dengan aliens. Argumen-argumennya sok ilmiah, padahal pseudo-science (sains gadungan). Hingga akhirnya begitu banyak mengolok-olok para netizen terhadap pembawa acara Ancient Aliens yang dianggap sudah melecehkan inteligensia kita.

[caption caption="Lagi, meme olokan buat teoritikus Ancient Aliens (ilustrasi foto: badthinking.wordpress.com)"]

[/caption]Yang mengherankan , kok bisa serial acara itu ditayangkan di stasiun tv yang terkesan berbau pendidikan. Entah kenapa stasiun tv bernama “History Channel” itu berubah jadi Pseudo-Documentary channel.

Karena selalu menghubungkan dengan artifak-artifak eksotik yang menarik, bisa saja serial acara itu jadi kegemaran anak-anak. Dan, karena dibikin jadi propaganda yang terus menerus ditayangkan, agak mengerikan juga jika lama-lama anak-anak percaya bahwa tuhannya adalah aliens.


1. Kereta Tempur Para Dewa

Ada beberapa orang yang pertama kali memperkenalkan teori Ancient Aliens ini, seperti Immanuel Velikovsky dll. Tapi yang berhasil mempopulerkannya adalah Erich von Däniken, lewat film buku Chariots of The Gods (1968).

[caption caption="Erich von Däniken, tokoh pseudo-history dan pseudo-archeology (foto: daniken.cz)"]

[/caption]Untuk mempopulerkan gagasannya, persis seperti tayangan Ancient Aliens, Däniken menggunakan misteri bangunan-bangunan kuno seperti Piramida Giza, Stonehenge, patung raksasa di Easter Island, dll.

[caption caption="Stonehenge, megalitikum misterius di Inggris (foto: telegraph.co.uk)"]

[/caption]Däniken sendiri dapat ide secara tak sengaja dari Carl Sagan -- seorang astronom populer dan kharismatik -- yang sempat menyinggung sambil lalu saja soal kecerdasan luar angkasa. Namun, ketika buku Däniken bikin gempar, Sagan menulis pengantar dalam buku bantahan dan mengatakan bahwa Däniken ceroboh, teori yang diajukannya adalah palsu, penuh dengan kesalahan logika dan fakta. Sagan berharap bahwa buku-buku semacam “Chariots of the Gods” diajarkan di SMA dan pelajaran logika di universitas, agar dapat dijadikan contoh tentang cara berpikir yang buruk (sumber: Carl Sagan, Kata Pengantar buku “The Space Gods Revealed”).


2. Planet Nibiru

Promotor teori Ancient Aliens yang terkemuka setelah itu adalah Zecharia Sitchin, lewat bukunya berjudul “The 12th Planet” (1976). Ia mengklaim dapat gagasan itu setelah membaca tulisan kuno bangsa Sumeria di Babylonia, yang merupakan peradaban modern tertua yang dikenal orang sampai saat ini.

[caption caption="Zecharia Sitchin dan replika pahatan Sumeria Kuno (foto: wikipedia.org)"]

[/caption]Seperti diketahui, budaya Sumeria memiliki peradaban yang sangat tinggi. Abjadnya disebut cuneiform, terdiri dari 400 huruf, bukan 26 huruf abcd seperti kita. Matematika Sumeria disebut hexadesimal (berbasis 60), yang akurat untuk menghitung bidang yang sulit seperti lingkaran 360 derajat. Entah darimana belajarnya, Sumeria adalah peradaban pertama yang dikenal bercocok tanam, mengerti astronomi, melaksanakan irigasi, politik, hukum, dll -- seperti budaya kita saat ini, kecuali internet dan tv kabel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun