"the best quote ever"Jawab saya.
Before Sunrise, film romantis berkisah tentang muda-mudi yang berjumpa pertama kali di atas kereta. Film ini satu-satunya hal yang kami berdua suka. Zakia suka korea, saya suka hollywood. Zakia suka baca novel, saya lebih tertarik pada nonfiksi. Film itu, adalah topik menarik yang kami bedah berulang kali. Mulai aktor hingga dialog, set, tema, hingga pesan-pesan film yang kami cari. Kini, saya tak sabar berangkat kerja untuk menemui Zakia dan berkontemplasi tentang dunia bersama dengannya lagi.
Suatu malam, setelah hari yang berat dan melelahkan, setibanya di rumah saya segera mandi dan lekas terlelap. Hanya untuk dikagetkan pada jam 1 dinihari oleh Zakia yang tidak henti menelepon.
"Selamat Ulang Tahun" teriaknya di ujung telepon.
saya tergagap. karena kaget sekaligus bingung harus menjawab apa.
"jangan lupa buka kadonya di tas ya!" pungkas Zakia
Entah bagaimana dia melakukannya. Sebuah kado berpita kuning ada di dalam tas saya. Berhimpitan dengan laptop, sarung tangan, serta dokumen perusahaan yang berwarna gelap. Warna hijau pembungkus kado benar-benar mencolok
Saya yang dipukul kantuk kemudian kembali tidur.
"apa jawabannya?" Kata Zakia dengan penuh semangat, memecah keheningan satu gerbong kereta.
"sssst! berisik! jawaban apa?" jawab saya jengah karena perhatian beberapa orang yang terganggu teriakan Zakia.
"itu yang di dalam surat!" Nada bicaranya naik lagi. "Jangan bilang kamu belum buka kadonya!"