Menghadapi Pembaharuan Kurikulum Serta Masalah Pendidikan di Era Sekarang Melalui Observasi Pada SMA Negeri 1 Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

 Oleh : kelompok 6/2024/G12

1. Pandu Pratama Andriantoro (230741600848) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Muhammad Dody Reifaldy (230741601263) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Retno Dea Prasetiani (230751601690) Pendidikan Sosiologi 

4. Satrio Ageng F (230751607480) Pendidikan Sosiologi 

5. Muhammad Fahd Syaifullah (230751609292) Pendidikan Sosiologi 

S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial & S1 Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 05, Kota Malang, 65145, Indonesia

Pendidikan merupakan aspek paling penting untuk kemajuan suatu bangsa. Sesuai dengan Pasal 31 UUD Negara RI Tahun 1945 dan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, menyatakan bahwasannya program pendidikan minimal harus diikuti oleh warga Indonesia secara wajib selama 12 tahun. Berbicara tentang pendidikan, tentunya tak pernah lepas menyoroti tentang kurikulum di Indonesia yang beberapa kali berubah-ubah sesuai dengan faktor yang membuat terjadinya perubahan kurikulum pendidikan seperti berubahnya sistem politik, sosial budaya, ekonomi, hingga perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

     Pada (5/5/2024) kelompok kami yang beranggotakan 5 orang melakukan observasi serta melakukan wawancara di SMA Negeri 1 Wonoayu. Sekolah tersebut berada di salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Sidoarjo. Kabupaten sidoarjo merupakan sebuah kota yang kaya akan julukan yang mencerminkan sejarah, budaya, dan fenomena alamnya. Dikenal sebagai "Kota Delta", julukan ini mengacu pada letaknya yang terletak di atas delta Sungai Brantas, menandakan pentingnya wilayah ini sebagai hasil sedimentasi aliran sungai. Tidak hanya itu, Sidoarjo juga disebut sebagai "Kota Udang" dan "Kota Bandeng" karena terkenal dengan budidaya udang vaname dan produksi bandengnya yang lezat. Julukan "Kota Petis" merujuk pada produksi petis khas daerah ini, sementara "Bumi Jenggala" mengingatkan pada sejarahnya sebagai pusat Kerajaan Jenggala pada masa lampau. Namun, di antara semua julukan tersebut  itu yang paling ikonik di telinga masyarakat luas yaitu, "Kota Lumpur" karena memiliki asal usul yang mencerminkan fenomena yang lebih kontemporer, merujuk pada dampak lumpur Lapindo yang melanda Sidoarjo selama bertahun-tahun hingga saat ini.  

     Pada saat itu kami melakukan wawancara dengan Ibu Kiki Cahyani. Beliau merupakan salah satu guru yang mengajar mata pelajaran Sejarah pada sekolah tersebut. Kami memperoleh banyak sekali hasil wawancara baik itu masalah tentang menghadapi dalam mengajar mata pelajaran Sejarah, hingga pemanfaatan teknologi digitalisasi menggunakan perangkat IT dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada saat diwawancarai mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengajar sejarah, beliau mengatakan: