Mohon tunggu...
Erik Budi Santiko
Erik Budi Santiko Mohon Tunggu... -

Orang Indonesia yang ingin menjadi aktor perubahan Indonesia menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membangun Petani Cerdas

14 Maret 2016   00:56 Diperbarui: 14 Maret 2016   04:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi dalam setiap bidang kehidupan berbangsa harus dibangun dengan hati-hati dan seksama. Sebab adanya generasi yang baik, akan menjamin keberlanjutan kemandirian dan kemajuan negara. Salah satu bidang yang sekarang dipertanyakan generasinya adalah sektor pertanian. Ironi, para lulusan perguruan tinggi jurusan pertanian sangat jarang yang mau menjadi petani. Penyebab utamanya karena petani di Indonesia bukan profesi yang bergengsi dan mampu meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah cenderung melindungi pengusaha daripada petani. Petani juga kurang diberi arahan manajemen uang yang diperoleh. Kebijakan dan iklim usaha yang dibentuk pemerintah belum mampu melahirkan petani-petani berkualitas atau modern.

Dengan meningkatnya kualitas, petani akan mampu mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapi termasuk masalah ekonomi. Untuk itu, diperlukan media yang bisa memberi ilmu atau pembelajaran bagi para petani. Media yang digunakan bisa cetak maupun elektronik, para petani diberi prasarana untuk mengakses ilmu pertanian terbaru lewat media cetak maupun elektronik. 

Melalui media ini juga petani tidak hanya bisa mengakses informasi tentang usaha tani dan agrobisnis, tetapi juga dapat mengetahui perkiraan cuaca agar tidak salah tanam (terjadi perubahan iklim), kelangkaan pasokan suatu daerah, serta dapat mengawasi harga jual acuan di berbagai daerah sesuai pemerintah (online-market sell).

Pemerintah diminta lebih aktif dan jeli dalam menghitung biaya produksi petani sehingga dapat menentukan dengan bijak harga jual acuan yang pantas agar harga beli gabah atau beras di petani bisa mendapat untung cukup besar yang dapat memicu semangat petani belajar dan bercocok tanam. Regenerasi cerdas bisa muncul bila ada kesempatan untuk memperoleh kesejahteraan di bidang pertanian.

 Pemerintah juga perlu membukakan pintu informasi terbaru dengan bekerja sama dengan lembaga penerbitan yang berkecimpung di bidang pertanian, contohnya Trubus. Majalah satu ini telah banyak mengubah sikap dan pandangan para petani karena informasi bersifat praktek yang sudah terbukti. Informasi tersebut bisa dijangkau dimana saja asalkan ada internet karena format-format majalah populer seperti ini sudah banyak dalam bentuk ebook (bentuk pdf). Bahan menjadikan petani cerdas adalah ilmu pertanian terbaru dan telah berhasil dipraktekan. Ilmu tersebut diteladani oleh petani lain melalui melek teknologi informasi dengan membaca media terutama media elektronik.

Mencetak petani cerdas

Ternyata dengan membaca, mempelajari, dan mempraktekan teknik pertanian terbaru melaui media mampu meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi. Contoh nyata: sebelum mengenal MOL (Mikro Organisme Lokal), warga desa Nganti kecamatan Gemolong kabupaten Sragen masih menggunakan pestisida sintesis dan pupuk buatan. Akantetapi, setelah diperkenalkan MOL bersumber dari Trubus oleh TIM KKN-PPM UGM pada Juli 2012, sekarang para petani di sana memilih alternatif pembasmian hama dan pemupukan dengan MOL. Selain mudah dibuat dan murah, MOL ternyata lebih menyuburkan tanah, tidak merusak seperti pupuk buatan yang menyerap banyak air.

 Melalui pemupukan dengan MOL, kondisi tanah semakin baik karena bakteri dalam MOL meningkatkan unsur hara dan nutrisi dalam tanah seiring waktu berjalan. Tanaman (jagung) menjadi tumbuh subur dan produktivitas meningkat. Pestisida MOL pun aman bagi buah tanaman karena terbuat dari bahan alami (pelepah pisang, gula, dan air cucian beras). MOL menjadikan produktivitas meningkat dan biaya pemupukan & pestisida bisa ditekan.

Dalam bidang pertenakan, MOL ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk pakan ternak agar lebih berselera dan menyehatkan tubuh ternak seperti sapi. Ada pula manfaat lainnya adalah dimanfaatkan sebagai pembersih WC. Jadi, MOL itu murah, mudah dibuat, dan banyak manfaat.

Ternyata bila para petani mau membuka diri akan ilmu pertanian terbaru seperti di atas dapat bermanfaat banyak bagi usaha tani yang digeluti. Teknik pertanian atau ilmu-ilmu terbaru mudah saja diperoleh bila ada insiasi untuk membentuk Pusat Ilmu Terbaru (PIT) dengan membeberkan cerita sukses petani lain atau penelitian terbaru dalam pertanian,  industri pertanian, juga pengeloaan keuangan. 

PIT ini bisa ditempatkan di tempat khusus atau diberi ruang di kantor kelurahan. Pemerintah diharapkan mau mengucurkan dana bantuan untuk membangun kantor PIT ini terutama dalam hal pengadaan komputer, jaringan internet serta kerja sama sumber informasi terbaru dan terpercaya. Ada staf-staf khusus yang diperkejakan untuk menguduh dan mengolah ilmu-ilmu terbaru terutama dari sumber terpercaya (contoh: Trubus dan Agrina) agar mudah diserap dan diterima oleh para petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun