Pada segmentasi yang tidak digarap oleh ustadz-ustadz kondang, ustadz masjidan, ustadz pengajian ibu-ibu, yang tidak pernah turun ke jalanan ke tempat prostitusi dan tempat maksiat anak-anak muda masa kini? lalu siapa yang siap? siapa gantinya? entahlah.
Pertanyaan selanjutnya. Apakah cukup? menjadi mahasiswa yang muda religius?
Perguruan tinggi ialah tempat menimba ilmu dengan berbagai bidang ilmu yang universal. Baik sains, humaniora, sampai agama semua ada di perguruan tinggi. Banyak mahasiswa berlatar belakang beragam, dari kelas elite sampai kelas bawah.Â
Mahasiswa sedang mempersiapkan dirinya, menjadi pilar-pilar peradaban masa depan. Kemudian, hadirnya HIMA PERSISÂ sebagai himpunan mahasiswa Islam berbasis Intelektualisme, yang bernilaikan Ulul Albab (sebagai kelompok ekslusif dalam Al Qur'an) dengan ciri, "Kelompok yang mendayagunakan secara maksimum potensi manusia dalam olah fikir dan dzikir".Â
Siap merawat mahasiswa dalam musim panas, hujan ataupun pancaroba menghadapi tantangan zaman; bahwa kita hadir di dunia untuk IQRO, menjadi Khalifah, dan BERIBADAH saat siang dan malam (terlihat dan tidak terlihat).Â
HIMA PERSISÂ kemudian memaknai proses perjalanan mahasiswa , tidak untuk meramaikan dunia perjagatan silat lidah silat nalar di bangunan bernama kampus di berbagai event atau acara dalam kegiatan diskusi ataupun kajian, cukup tugas kader HIMA PERSIS adalah membaca dengan nalar dan rasa.Â
Kader HIMA PERSIS memiliki mentalitas ilmuwan; saat berbicara yang keluar ialah "ilmu" (apalagi ayat Al Qur'an dan hadis), ketika dia mendengar dia menghargai setiap patah kata guru/dosen/ustadz/kader/senior sebagai ilmu yang lahir dari proses membaca huruf per huruf, kalimat-per kalimat, paragraf per paragraf. Kader HIMA PERSIS tidak jumawa karena menyakini setiap Ilmu lahir disisi Allah Tuhan semesta Alam. Kader HIMA PERSIS hadir untuk menjadi seutuhnya Ulul Albab. Kader yang setiap detik nafas nya untuk keilmuan, dan setiap gerak tanduknya demi agama-demi Islam. Semoga.
Wa Allahu A'lam/
Wa Allahu Musta'an/
Dilan Imam Adilan (Kepala Bidang Kaderisasi PP HIMA PERSIS 2018-2021, Dosen FISIP Universitas Nurtanio Bandung).