Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review "Fast and Feel Love", Ketika Atlet Sport-Stacking Menghadapi Konflik Hidupnya Layaknya Film Aksi

13 Mei 2022   23:31 Diperbarui: 14 Mei 2022   15:00 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film "Fast and Feel Love" memang benar-benar unik dan diluar ekspektasi penulis. Ketika menonton trailernya, penulis hanya menganggap bahwa film ini akan menjadi film komedi romansa pada umumnya. Namun ternyata berbeda dan film ini melebihi ekspektasi penulis.

Premis yang dibawa sejak awal film ini dimulai mampu menarik perhatian para penonton. Tema olahraga "Sport Stacking" yang diangkat di film ini memang jarang bahkan mungkin belum pernah diangkat menjadi sebuah film.

Plot cerita film ini dikemas dengan rapi. Komedi yang ada di film ini tidak membuat film ini keluar dari jalur cerita utamanya. Ketika komedi film ini mulai membuat alurnya sedikit melenceng, film ini mampu membuat ceritanya kembali fokus ke plot utama film.

Tenang saja, hanya ada sedikit adegan yang komedinya terasa 'over'. Karena menurut penulis pribadi, film ini berhasil mengemas ceritanya yang dibalut komedi dengan amat sangat baik.

Sumber foto: Imdb/Gdh 559
Sumber foto: Imdb/Gdh 559

Konflik yang dihadirkan di film ini juga dekat dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari hubungan percintaan yang egois, belajar untuk mandiri, hingga bagaimana drama dalam kehidupan juga dapat membuat kehidupanmu lebih berwarna layaknya film aksi, akan membuat penonton merasa relate dengan cerita yang dihadirkan.

Uniknya film ini adalah ketika film komedi ini mampu hadir layaknya film aksi yang menegangkan. Bagaimana penggambaran lawannya yang dikemas dengan gaya ala-ala villain, dialog-dialognya yang terkadang seperti film superhero, film aksi, bahkan film-film lain. Referensi dari film lain memang menjadi inspirasi utama dalam adegan-adegan di film ini.

Sumber foto: Imdb/Gdh 559
Sumber foto: Imdb/Gdh 559

Bagaimana film ini menghadirkan proses pendewasaan karakternya yang ditunjukkan dengan menjadikan tragedi menjadi sebuah komedi, yakni ketika Jay memutuskan untuk berpisah dengan Kao, dan Kao mengalami konflik yang mengharuskannya memilih, benar-benar terasa begitu 'dalam' dan membuat penonton berpikir, namun konflik tersebut dibalut dengan komedi sehingga penonton juga merasa terhibur. 

Proses development karakternya, pendewasaan karakternya, dihadirkan secara bertahap dan mampu membuat penonton benar-benar merasakan perubahan karakternya.

Bagaimana seorang Kao, yang pekerjaannya hanya fokus untuk memecahkan rekor menjadi atlet sport-stacking dengan skor tertinggi yang membuatnya lupa dengan orang-orang disekitarnya, bahkan dengan hidupnya sendiri, lalu dikarenakan konflik drama kehidupan yang hadir, membuatnya belajar untuk lebih hidup, seperti belajar merapikan rumah, belajar menghargai orang-lain, dan belajar banyak hal mengenai hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun