Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Orangtua Harus Tahu, Ini 5 Cara Jitu Mengajarkan Anak Beribadah di Bulan Ramadan

2 Mei 2021   23:10 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:30 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuat metode yang asyik dalam mengajar, sumber : freepik/master1305

"Yah, kenapa sih kita harus bersedekah? lebih baik uangnya buat dipakai aku jajan saja."

Pernahkah kamu menerima pertanyaan tadi dari anak-anak? Semua orang-tua pasti pernah merasakannya. Banyak orang-tua yang bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga ketika ditanya, biasanya orang-tua akan menjawab, "Coba tanya sama guru ngaji kamu" atau "Ya karena itu perintah Allah, apapun perintahnya, kamu harus melaksanakannya, gak boleh banyak nanya."

Ketika orang-tua memberi jawaban tersebut, anak justru akan kehilangan semangat dalam beribadah. Anak akan menganggap bahwa ibadah adalah hal yang membosankan dan anak menganggap bahwa ibadah itu hanya sekedar perintah dari orang-tuanya.

Oleh karena itu, penting untuk orang-tua agar banyak membaca dan belajar bagaimana cara menjawab pertanyaan anak mengenai ibadah. Berikan alasan yang dapat diterima oleh anak-anak. Bisa juga dengan menjadikannya sebuah cerita agar anak-anak dapat mengerti dengan mudah. Di zaman ini, ada berbagai media yang bisa kita manfaatkan untuk menjadi edukasi bagi anak kita. 

2. Jangan biasakan anak berpuasa setengah hari

Ilustrasi anak berpuasa, sumber foto : Hello sehat
Ilustrasi anak berpuasa, sumber foto : Hello sehat

Kebiasaan ini seringkali diterapkan ketika bulan Ramadan. Biasanya, orang-tua akan berkata "Kamu kan masih belajar, gak papa buka setengah hari." Padahal, perkataan tersebut adalah suatu kesalahan fatal. Karena, ketika orang-tua mengajarkan hal tersebut, maka anak akan menganggap bahwa puasa setengah hari adalah hal yang wajar. Padahal, tak pernah ada anjuran untuk berpuka puasa setengah hari.

Biasakan anak untuk berpuasa sampai maghrib. Selama ia sudah sahur, maka dukunglah anakmu agar bisa berbuka puasa hingga maghrib. Jika ia tidak kuat, maka tak apa untuk menyuruhnya berbuka. Yang penting, kamu tidak memaksanya, namun tetap menyemangatinya, "Kamu besok harus bisa ya puasa sampai maghrib, nanti ayah belikan ayam goreng kesukaanmu deh."

Kalau kamu membiasakan "Yaudah, buka setengah hari saja." maka seterusnya mindset dan pemikirannya akan terus begitu. Akibatnya, anak akan menganggap bahwa dirinya hanya perlu berpuasa sampai siang, dan tak ada semangat untuk berbuka sampai maghrib.

3. Buatlah reward agar anak lebih semangat

Ilustrasi memberi reward agar anak lebih semangat, sumber foto : KITS
Ilustrasi memberi reward agar anak lebih semangat, sumber foto : KITS

Salah satu cara agar anak bisa konsisten dalam melakukan ibadah adalah dengan membuat reward. Berikanlah hadiah jika anakmu telah menyelesaikan target atau ibadahnya rajin. Jika anak bermalas-malasan, maka bujuklah ia dengan berkata, "Ayo, nanti kalau kamu bisa tarawih sampai full mamah akan ajak jalan-jalan.".

Namun sebaiknya jangan lakukan hal ini secara terus menerus. Buat reward dengan secukupnya saja. Atau, tak perlu bilang ke anak jika ingin memberikan hadiah. Jadikan hadiah tersebut sebagai suprise karena ia berhasil belajar dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun