Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pak Andi Arif, Iniloh Bahayanya Sabu!

4 Maret 2019   21:39 Diperbarui: 5 Maret 2019   04:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan gejala fisiknya, bisa dilihat kulit pucat, penampilan fiski berantakan, pergerakan lambat, kontak mata yang buruk, berbicara halus, sakit kepala, kelelahan ekstreem dan badan ngilu.

Umumnya, gejala sakaw narkoba jenis shabu dimulai dalam 1-2 hari setelah dosis terakhir, dan bertahan hingga tiga bulan. Lamanya proses gejala putus obat akan bervariasi tergantung seberapa banyak dan sering mereka menggunakan obat.

Orang yang sakau narkoba sabu tak mampu merasa senang

Saat pecandu shabu berhenti menggunakan, kadar dopamin dan reseptor dopamin yang tersedia dalam otak akan menurun drastis. Artinya, pecandu shabu yang mengalami gejala putus obat akan terjebak dalam keadaan anhedonia, alias ketidakmampuan untuk merasakan kenikmatan.

Anhedonia akan membuat individu tersebut hidup layaknya zombie. Hal-hal umum yang bisa membuat seseorang merasa bahagia tidak akan berdampak apapun pada pengguna shabu yang sakau dan baru menjalani rehabilitasi. Ditambah lagi, dibutuhkan waktu setidaknya dua tahun untuk tetap bersih sampai fungsi dopamine yang telah rusak akibat shabu bisa kembali bekerja seperti sedia kala.

Kondisi anhedonia ini dapat menyebabkan mantan pengguna narkoba sabu yang masih bergelut dengan depresi untuk kembali kambuh. Kandungan kimia dalam shabu akan menyebabkan kembalinya lonjakan dopamin dalam otak yang bisa membantunya pulih dari hidup seperti mayat hidup.

ilustrasi pexels.com
ilustrasi pexels.com

Cara mengatasi sakau sabu

Walaupun gejala bisa menghilang beberapa minggu setelah gejala sakau terakhir, pasien bisa mengalami kesulitan serius mencoba mengatasi gejala psikosis tanpa bantuan orang lain.

Kecanduan dan gejala sakau sabu tergolong sangat sulit untuk ditanggulangi, terutama melalui terapi mandiri. Satu-satunya cara terbaik untuk mencapai pemulihan sepenuhnya adalah dengan melaporkan diri ke rumah sakit atau tempat rehabilitasi untuk detoksifikasi shabu, di mana ia akan melalui rencana perawatan komprehensif.

Terapi rehab akan berbeda tergantung dari masing-masing individu. Namun, jika gejala sakau sabu dianggap cukup parah, mungkin akan ada tindakan penanganan lanjutan, seperti:

Pengobatan psikosis menggunakan obat-obatan antipsikotik, Pengobatan depresi yang berjalan lebih dari dua minggu dengan antidepresan, Pengobatan gangguan kecemasan dengan obat penenang non-benzodiazepine. Pengobatan mania yang berlangsung lebih dari dua minggu dengan obat antimanik (lithium). Obat tidur selama 1-2 minggu. Pengawasan penuh terhadap kecenderungan bunuh diri. Semua proses rehabilitasi harus dipantau oleh seorang medis profesional.

ilustrasi pexels.com
ilustrasi pexels.com
Ah, semoga di pusat rehabilitasi nanti, om Andi Arif bisa segera lekas sembuh, dan sehat kembali. Agar dapat menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk Indonesia tercinta dan utamanya mengajarkan kebebasan ber-demokrasi yang lebih sehat lagi. Amiin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun