Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memotret Indahnya Pluralisme Macao!

22 Desember 2017   14:10 Diperbarui: 26 Desember 2017   17:54 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Kawasan Wisata Sejarah Makau Via Aplikasi Step Out Makau I http://id.macaotourism.gov.mo

Memang ada wisata dengan nuansa-kedamaian saat ini?  karena perdamaian sepertinya memang masih menjadi pekerjaan rumah. Sehingga, tak salah jika istilah kedamaian masih saja menjadi cita-cita yang 'mungkin' terwujud entah kapan.

Memadukan perbedaan memang pekerjaan rumit dilakukan. Seperti, istilah barat dan timur menjadi hal yang terus-menerus dipertentangkan. Begitupun juga istilah asing dan pribumi juga masih tabu untuk bersatu-padu. Perbedaan bisa jadi juga berbicara soal kebudayaan, yang tentu bisa berisikan tentang keyakinan apa-saja dalam menjalani keseharian hidup.

Perbedaan kebudayaan adalah juga keniscayaan-kan? Sehingga kebudayaan yang begitu melimpah di muka bumi ini menarik untuk dinikmati sebagai menu wisata. Karena di setiap wilayah di muka bumi ini, pasti melahirkan kebudayaan lokal sebagai anak kandung mereka.

Namun, beberapa wilayah di dunia ini ternyata juga pernah membuktikan jika hasil bentuk kolonialisme pada masa dahulu oleh bangsa barat, juga tak lantas meleburkan kebudayaan lokal setempat. Malah bisa juga memperkaya dan menjadi kebudayaan baru, yang bisa dikapitalisasikan menjadi industri dan malah dapat mewujudkan cita-cita manusia 'pribumi' yakni kesejahteraan.

Jika dihitung memang tak banyak wilayah yang notabene merupakan wilayah kolonial yang dapat mewujudkan itu semua. Makau misalnya, kota yang berada di negara Tiongkok ini, telah memotret keindahan pluralisme kebudayaan di wilayahnya masaa-lampau dengan mengadopsi kebudayaan asing eropa seperti anak kandung mereka sendiri.

Sehingga potret pluralisme itu tetap ada dan terawat dan dapat dinikmati hingga kini. Kebudayaan Eropa yang membungkus bahasa, agama dan juga seni arsitektur bangunan telah mewarnai dan mempercantik kebudayaan cina dan hidup rukun berdampingan di Makau. Dan kesemuanya menciptakan persis seperti lukisan kedamaian yang kita idamkan itu. Nah jadi penasaran-kan tentang Makau?

Makau, Macau, atau Macao, pernah dengar?

Wilayah kecil Makau, tergabung dalam wilayah Tiongkok dengan status Daerah Administrasi Khusus Macaupada tahun 1999. Luasnya 30.5 KM2. Terdiri atas semenanjung Makau dan terhubung ke daratan Tiogkok, Taipa dan Colone, ditambah area reklamasinya yakni Cotai.

Berada di Makau, aroma perpaduan barat dan timur terasa kental. Dari segi bahasa, penduduknya menggunakan bahasa Cina dan Portugis dalam kesehariannya. Meskipun 90% penduduknya adalah etnis cina.

Ilustrasi Kolonilisasi Bangsa Portugis di Makau I http://id.macaotourism.gov.mo
Ilustrasi Kolonilisasi Bangsa Portugis di Makau I http://id.macaotourism.gov.mo
Konon, pribumi Makau adalah para nelayan dari Fujian dan petani dari Guangdong. Mereka menempati lokasi yang bernama Ou-Mun DI Makau. Di tahun 1550-an datanglah bangsa Portugis untuk mengkoloni daerah ini sebagai pusat perdagangan dan akhirnya menyebut daerah ini menjadi Makau.

Dalam perjalanan waktu, Makau terus menjadi tempat pertemuan budaya barat dan timur. Dimana banyak sekali pembangunan phisik yang berbau Eropa, seperti Gereja dan juga benteng-benteng. Makau menjadi tempat menikmati keanekaragaman nuansa multikultural, penggunaan bangunan bersejarahnya, sehingga dalam prosesnya menjadi tempat perhentian wisatawan, penulis dan seniman sejak dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun