Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pulang Sekolah Lebih Awal, Rugi Dong!

1 Mei 2024   11:46 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:46 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peserta Didik Pulang Sekolah Awal (sumber: Tribun Kalteng)

Waktu itu matahari bersinar dengan cerahnya sekitar pukul 08.45 pagi hari, dimana saya bersama peserta didik sedang melakukan pembelajaran di sekitaran taman sekolah. Sejurus kemudian, tiba-tiba tampak dari luar pagar sekolah, terlihat sekumpulan siswa SMP sebelah sekolah kami  tampak riang gembira berlarian.

"Lho, kenapa kalian berada di luar sekolah, ini kan masih jam pelajaran ?", tanya saya.

"Pulang gasik (awal) pak..!!, gurunya lagi rapat", jawab dari sekumpulan anak SMP sebelah sekolah kami.

Mendengar jawaban mereka, saya menjadi teringat pada masih bersekolah dulu, dimana setiap momen pulang awal sekolah menjadi hal yang paling membahagiakan bagi seorang pelajar. Entah itu dikarenakan gurunya ada rapat, ada ujian kakak kelas, lagi ada pelatihan guru atau alasan-alasan teknis lainnya yang mengharuskan peserta didik pulang lebih awal dan meniadakan pembelajaran seperti biasa.

Bagi pelajar hal tersebut merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi mereka, dulu setiap ada momen pulang awal sekolah, saya biasa mampir main playstation di persewaan bersama teman-teman, baru pulang ke rumah. Saya rasa para Kompasianer di sini juga pasti pernah mengalami masa-masa 'indah' ini, entah mengisinya dengan bermain bersama teman atau bersantai di rumah saja.

Semenjak menjadi guru, saya justru melihat sebaliknya, perihal pulang lebih awal bagi peserta didik adalah sesuatu hal yang harus dihindari dalam proses pembelajaran. Sekilas tampak membahagiakan bagi peserta didik, namun hal tersebut justru sebenarnya merugikan bagi mereka yang memiliki hak menerima pembelajaran pada jam efektif.

Di sekolah kami, pihak yayasan selalu memegang teguh aturan tidak pernah memulangkan peserta didik lebih awal dengan alasan apapun. Rapat guru dan hal teknis lainnya, selalu dilakukan di luar jam pelajaran sekolah, walau sedikit waktunya, namun kami selalu disiplin untuk memulai rapat dan memastikan rapat berjalan efektif dan tak bertele-tele, sehingga para guru pun tetap bisa pulang tepat waktu.

Berdasarkan Kurikulum Merdeka, alokasi penerapan jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I SD adalah 30 Jam perminggu, kelas II SD adalah 32 jam perminggu dan SD kelas III sebanyak 34 jam perminggu. Sementara Jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas IV, V dan VI SD sejumlah 36 jam perminggu.

Permasalahannya apakah semua sekolah sangat memperhatikan penerapan jam belajar efektif tersebut selama satu semester. Beban belajar biasanya sudah dirancang dalam RPP untuk selama satu semester, dan saya yakin banyak orangtua wali yang abai masalah ini, bahwa sebenarnya ada jumlah jam belajar efektif yang harus diterima anaknya dalam satu semester, namun pasti mereka tidak mengetahuinya, makanya ketika anaknya pulang lebih awal, terutama sang ibu yang menjemputnya merasa tenang-tenang saja, padahal ada hak peserta didik yang diabaikan di situ.

Mungkin mohon maaf, jika ada sekolah yang terlalu sering memulangkan peserta didiknya lebih awal dari waktu kepulangan yang semestinya, maka bisa dikatakan hal tersebut adalah tindakan 'korupsi waktu'. Jika jumlah belajar efektif selalu berkurang tiap minggunya, karena sering pulang awal, sudah pasti pembelajaran yang diberikan 'sistem kebut semalam' untuk mengejar materi mapel yang diberikan kepada peserta didik, bahkan mungkin ada materi yang tak sempat disampaikan. Sudah jelas hal ini sangat merugikan bagi pembelajaran peserta didik, karena bagaimanapun mereka adalah 'customer' dari layanan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun