Mohon tunggu...
Tukiyem Satoh
Tukiyem Satoh Mohon Tunggu... -

a Japvanese lad in black suit & hard leather clog,\r\ncapture moments with Nikon D5100 & SGS II.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

April Session: Suara Wanita yang Menyelamatkan Ribuan Nyawa

21 April 2012   02:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:20 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 21 April ini, di Indonesia kita sedang merayakan hasil perjuangan Ibu Kita Kartini, sang pionir kemajuan wanita. Berbagai media menayangkan berbagai kontribusi wanita bagi kemajuan bangsa, yang tak lagi sentiasa diposisikan sebagai makhluk kelas dua.

Seorang rekan bertanya, "ada nggak pahlawan wanita di Jepang?";

Ada beberapa contoh yang ingin saya sampaikan, misalnya Murasaki Shikibu yang juga pionir seperti Kartini. Tetapi mendadak ingatan saya malah meloncat jauh ke kejadian satu tahun yang lalu. Sebuah keberanian seorang wanita yang perlu kita apresiasi dan teladani.

[caption id="attachment_209184" align="aligncenter" width="477" caption="Sirine berbunyi, suara Miki Endo masih lantang terdengar dari loudspeaker kota memperingatkan warga Minamisanriku, Miyagi; walaupun air laut telah mendekat"][/caption] Pada 11 Maret 2011, peringatan kepada seluruh warga kota bahwa tsunami datang menggema dari loudspeaker kota Minamisanriku, Miyagi, sebuah kota yang yang terletak dekat dengan pusat gempa.

Bahkan pada saat air laut mendekat, suara itu tetap lantang dan bergema di atas ombak, memberikan peringatan sehingga ribuan nyawa terselamatkan. Ia berkata, "Jangan mendekat ke pantai".

Adalah suara Miki Endo, sang petugas di Disaster Prevention Department kota Minamisanriku, Miyagi. Melalui loudspeaker, ia mendorongwarga untukmelakukan apa yang merekabisa untukmenghindaritsunami yang masuk.

[caption id="attachment_209185" align="aligncenter" width="180" caption="Miki Endo, one of the most heroic examples of community spirit"]

1346160539932556277
1346160539932556277
[/caption] Dari 30 orang staf yang berhasil mencapai lantai teratas gedung city hall yang hanya terdiri dari 3 lantai itu, hanya 10 orang yang selamat. Miki Endo termasuk dalam daftar yang dinyatakan hilang, dan kemudian dikonfirmasi meninggal.

Ia tenggelam di posnya. Seorang wanita yang berdedikasi dan tidak akan meninggalkan tugasnya sampai diperintahkan.

Usianya baru 24 tahun, tetapi memiliki keberanian dan dedikasi sedemikian hebatnya; bahkan untuk melanggar sebuah aturan tentang personal safety yang dicamkan semasa saya menjadi anggota palang merah di sekolah:

"Jangan mati. Penyelamat harus tetap hidup. Pastikan dirimu selamat sebelum menyelamatkan orang lain."

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun