Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Dari Debutan Jadi Junior: Yang Penting Nulis!

19 April 2021   06:35 Diperbarui: 19 April 2021   06:44 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya setelah merilis 34 tulisan dan mengumpulkan 510 poin di Kompasiana, pangkat saya sebagai kompasianer berubah dari "Debutan" menjadi "Junior". Butuh waktu tujuh purnama saya mencapai hal itu. Tidak, itu bukan prestasi. Saya hanya mau sekedar bercerita bahwa sungguh berat melawan rasa malas menulis.

Ya, malas menulis. Itulah yang jadi musuh bagi penulis amatiran seperti saya. Dan itu juga menjadi salah satu alasan saya gabung di Kompasiana. Agar memotivasi saya biar rajin nulis, dan makin bersemangat karena dibaca oleh orang-orang di seantero negeri ini. Sebab kenikmatan dan kepuasan pribadi seorang penulis itu, menurut saya bila tulisannya dibaca dan diapresiasi para manusia lain, syukur-syukur dapat menginspirasi.

Ketika menjadi pengurus majalah dinding waktu SMP, cita-cita saya adalah menjadi seorang penulis, atau apapun yang berhubungan dengan jurnalistik. Namun karena malas mengasah bakat dan mungkin memang bukan jalan hidup, saat ini asa itu sudah terabaikan. Sekarang misi saya gabung di Kompasiana itu sederhana, dimana saya menyebut diri saya sebagai Si Penggores Pena yang hanya melampiaskan hobi tak tersalurkan. Sembari bermimpi siapa tahu suatu hari nanti bisa seperti Andrea Hirata yang tiba-tiba langsung melejit dengan masterpiece-nya Laskar Pelangi, hehe.

Seorang pengarang ternama di negeri ini pernah berkata kalau ingin jadi penulis hebat maka menulislah setiap hari. Jangan malas. Kalau ada ide, langsunglah menulis jangan tunggu lama. Bila mandek ketika tengah menulis, maka stop dan istirahatlah. Mungkin selanjutnya atau besok akan muncul ide baru untuk melanjutkan atau memperbaiki tulisan. Tapi ironisnya, saya sendiri tidak mengikuti tips terbaik tersebut, hee.

Sebagai seorang kompasianer, saya itu tidak idealis yang mengkhususkan satu kategori penulisan. Malah konten saya terkesan gado-gado. Kadang saya menulis cerita fiksi dan puisi, tapi besok-besok bisa tentang film dan sepakbola. Saya tidak peduli. Yang penting saya mencurahkan isi pikiran kepala saya, sesuai mood dan minat saya hari itu.

Pertama kali upload di Kompasiana, tulisan awal saya receh sebagai orang dewasa. Tentang Ksatria Baja Hitam, jagoan masa kecil saya yang kembali tayang di salah satu stasiun tv. Berlanjut cerita mini ala pentigraf yang ecek-ecek. Makin absurd ketika catatan fiksi saya yang bucin di facebook belasan tahun lalu, saya bagikan lagi buat nostalgia (parahnya saya ketahuan istri saya memasang foto wanita masa lalu sebagai ilustrasi cerita tersebut, yang akhirnya saya hapus agar tidak timbul prahara rumah tangga, haa). Lain hari tentang dunia sepakbola yang saya sukai, lalu ganti membahas dunia sinema seperti tokoh Sean Connery yang meninggal atau film yang baru selesai saya tonton. Walah, saya memang banyak maunya.

Tapi ada yang lucu saya perhatikan di Kompasiana ini, khususnya konten saya. Para kompasianer yang menulis di kategori fiksi itu banyak, bahkan setiap hari karya mereka selalu update hampir setiap hitungan menit. Tapi peminat sastra yang baca justru sedikit, apalagi tulisan tak bermutu seperti saya yang lihat cuma puluhan orang. Namun begitu saya menulis tentang sepakbola malah lumayan jumlah pembaca (saya nggak tahu itu benar-benar membaca, apa cuma sekedar melihat).

Terakhir, ada kecenderungan ala media sosial di Kompasiana. Semakin banyak anda men-follow dan memberi penilaian kepada konten orang lain, maka semakin banyak pula yang mengikuti anda. Seakan ada balas budi. Sehingga kata-kata penilaian (seperti: "Aktual", "Bermanfaat", "Inspiratif", "Menarik", "Menghibur", atau "Unik") tidak lagi murni objektif berdasarkan kesukaan, melainkan sekedar formalitas dan ramah tamah.

Well, apapun itu, jangan malas bro n sis. Tak bermutu dan sereceh apapun tulisan kita, yang penting nulis!

(Bangka, 18 April 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun