Mohon tunggu...
sasti artasya
sasti artasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiwa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Telaah Berita Hoaks dalam Konteks Agama Islam

22 Mei 2024   22:44 Diperbarui: 22 Mei 2024   22:51 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hoaks adalah tipuan, menipu, berita bohong atau palsu. Hoaks merupakan ketidakbenaran akan suatu informasi. Pada zaman sekarang ini masyarakat awam sangat mudah dalam menggunakan gadget, bisa dimanapun dan kapanpun. Penggunaan media sosial telah menjadi kegiatan rutin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat zaman sekarang. Banyak kegiatan yang tidak lagi harus dilakukan dengan komunikasi langsung (tatap muka), melainkan hanya dengan komunikasi secara online melalui media sosial tersebut. Maka dari itu penyebaran informasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat melalui media sosial, tetapi terkadang informasi yang disebarkan tersebut merupakan informasi yang tidak benar atau informasi palsu.

Saat ini semakin banyak informasi yang masuk melalui internet yang menjadikan sulitnya penjaringan informasi. Sehingga dapat menjadikan masyarakat awam mudah termakan hoaks. Hoaks dibuat untuk menyebarkan informasi agar menjadi viral. Hoaks disebar melalui email, twitter, artikel, berita dan sebaginya. Adanya hoax karena pihak yang tidak bertanggung jawab karena didasari oleh berbagai motif untuk mendapatkan sebuah keuntungan, popularitas, dan hanya sekedar iseng. Hoaks sering ditemukan pada informasi yang berkaitan tentang agama, politik, tokoh terkenal, dan peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.

Adapun cara untuk mengatasi hoaks:

*Cermati alamat situs, cari banyak informasi dari situs yang resmi.

*Periksa kebenaran yang ada, jangan mudah percaya.

*Berita hoaks seringkali menggunakan judul yang provokatif.


 Seiring berkembangannya teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi, hal yang terpenting dilakukan adalah melakukan klarifikasi (Tabayyun). Melakukan klarifikasi terhadap suatu berita merupakan salah satu perintah Al-Qur'an. Salah satu bentuk menerima berita secara tergesa-gesa yang terjadi di masa Rasulullah adalah peristiwa hadist al-Ifki (berita bohong). Peristiwa ini berkaitan dengan pemberitaan Aisyah istri beliau difitnah oleh kaum munafikin telah melakukan perselingkuhan dengan Shafwah ibn Muaththal.

Kabar tersebut disebarkan oleh kaum yang ingin memecah belah umat Islam dengan menyebarkan berita palsu tersebut kepada kaum muslimin. Tidak sedikit yang langsung menebarkan tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu. Hingga Allah menurunkan ayat Al-Qur'an yang tidak membenarkan kabar bohong tersebut dengan menegaskan ancaman pada orang yang terlibat dalam pemberitaannya.

Melalui surat Al-Hujurat ayat 6 menjelaskan:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atau melakukan perbuatanmu itu".

Secara umum dapat disimpulkan bahwasannya agama islam sangat memperhatikan dan peduli tentang berita hoaks ini sehingga dianjurkan bagi umatnya untuk selalu mengecek informasi berita yang diterima terlebih dahulu serta mencari tahu sumber dari mana asal informasi atau berita tersebut berasal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun