Di tengah perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi, gaya hidup masyarakat terutama kalangan remaja mengalami perubahan signifikan. Meningkatnya tren konsumsi digital, seperti belanja online, penggunaan layanan streaming, hingga kebutuhan akan gawai terbaru, menjadikan remaja sebagai kelompok yang rawan terjebak dalam gaya hidup boros. Sayangnya, di balik semua kemudahan ini, masih banyak remaja yang belum dibekali dengan pemahaman yang cukup tentang cara mengelola keuangan pribadi secara bijak.
Literasi keuangan menjadi hal yang sangat penting untuk diperkenalkan sejak dini. Bukan hanya tentang menabung atau berhemat, tetapi lebih luas dari itu literasi keuangan mencakup kemampuan memahami dan membuat keputusan finansial secara bijak, termasuk menyusun anggaran, mengelola pengeluaran, memahami risiko, hingga merencanakan keuangan jangka panjang. Jika pemahaman ini dibangun sejak remaja, maka akan tercipta kebiasaan finansial yang sehat yang akan terbawa hingga masa dewasa.
Peran keluarga dan institusi pendidikan sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai literasi keuangan. Orang tua bisa menjadi contoh nyata dalam pengelolaan uang di rumah, seperti membiasakan anak mencatat pengeluaran harian, mengatur uang jajan, atau mendiskusikan rencana keuangan keluarga secara terbuka. Sementara itu, sekolah dan kampus dapat berperan melalui kegiatan edukatif yang menyenangkan dan relevan, seperti seminar, pelatihan, atau pengenalan aplikasi keuangan digital yang sedang berkembang.
Pentingnya literasi keuangan semakin terlihat ketika remaja mulai menghadapi kenyataan bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi. Kemampuan untuk menahan diri, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta menyusun prioritas menjadi kunci agar mereka tidak mudah terbawa arus gaya hidup konsumtif. Apalagi dengan hadirnya berbagai aplikasi dompet digital dan mobile banking, remaja harus dibekali kemampuan untuk memanfaatkannya secara bijak, bukan hanya sebagai alat transaksi, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar mengelola keuangan dengan lebih terstruktur.
Kesadaran akan pentingnya literasi keuangan harus menjadi bagian dari proses tumbuh kembang remaja. Dengan bekal ini, mereka tidak hanya akan menjadi individu yang mandiri secara finansial, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. Sebab, masa depan keuangan seseorang tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar penghasilannya, tetapi juga oleh seberapa bijak ia mengelola setiap rupiah yang dimilikinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI