Mohon tunggu...
Sashimie
Sashimie Mohon Tunggu... Lainnya - Saya hny orang yang hobi menulis dan memasak

saya adalah seorang pengusaha di bidang fashiion dan makanan dan hobi saya menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Anak?

16 Januari 2017   17:48 Diperbarui: 16 Januari 2017   17:51 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah (titipan) yang Allah berikan kepada setiap orang tua. Oleh karena itu orang tua hendaknya memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak-anaknya, agar mereka tumbuh menjadi anak yang sehat, baik jasmani maupun rohani, dan barakhlaqul karimah serta memiliki intelegensi yang tinggi.

Kedudukan anak yang terbaik adalah manakala anak dapat menyenangkan hati dan menyejukan mata kedua orangtuanya.

Perbedaan anak sah dengan anak di luar nikah

Anak sah: anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah.

Anak di luar nikah :  anak yang telah dibuahi sebelum pernikahan.

Status anak di luar nikah

Anak yang terlahir dari kehamilan di luar nikah akan cenderung memiliki prestasi yang rendah di bidang akademis. Anak hasil hamil di luar nikah juga memiliki kemungkinan yang besar untuk dicaci atau dibuli dan diabaikan oleh lingkungan sekitarnya, terutama lingkungan pertemanan.

Terlebih lagi, fakta membuktikan bahwa anak laki-laki dari hamil di luar nikah mempunyai kemungkinan 13% lebih tinggi mengakhiri hidupnya di balik jeruji besi. Anak perempuan hasil hamil di luar nikah mempunyai kemungkinan 22 % lebih tinggi untuk mengalami hamil di luar nikah ketika mereka menginjak remaja dibandingkan dengan anak perempuan yang dilahirkan hasil dari hamil setelah pernikahan.

Mengapa anak di luar nikah harus dihukum, mengapa bukan orang tuanya saja?

Seorang anak  tidak pernah bisa memilih dari rahim mana ia dilahirkan. Seorang yang baru dilahirkan selalu dalam keadaan suci.  Mengapa lingkungan  harus mengucilkan dan berlaku tidak adil kepadanya. Bagaikan seseorang yang tidak punya kepala sedangkan orang tuanya, yang melakukan zina mereka masih bisa tertawa bahagia.

Apa salah mereka, apa dosa mereka.  Jangankan lingkungan yang memusuhi mereka, orang tua yang melahirkan mereka pun memperlakukan mereka tidak sewajarnya bahkan tidak mau mengakui mereka sebagai anak mereka, mereka malu  karena beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun