Mohon tunggu...
Sasetya wilutama
Sasetya wilutama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Pemerhati budaya

Mantan redaktur majalah berbahasa Jawa Penyebar Semangat Surabaya dan pensiunan SCTV Jakarta. Kini mengabdi di almamaternya, Stikosa-AWS Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kisah Moenir Memburu Inul Daratista

21 November 2023   11:45 Diperbarui: 21 November 2023   18:53 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Moenir, produser "Laris Manis" SCTV. (foto: Dok)

Antara artis bintang dan media televisi memang ibarat simbiose mutualistis, saling membutuhkan. Artis membutuhkan media untuk mengerek namanya dan besaran honornya. Media televisi membutuhkan artis bintang agar programnya populer dan mendatangkan banyak iklan. Karakter pemirsa televisi selalu dinamis, mengikuti trend yang sedang berkembang. Maka bagi kreator televisi dituntut untuk "membaca" trend dalam meng-create programnya. Atau sekalian menciptakan trend baru dengan menampilkan elemen baru, konten baru, juga bintang baru.

Karena merupakan elemen utama dalam produksi program, maka dalam organisasi departemen Produksi yang besar biasanya dilengkapi dengan bagian Talent Section, atau ada yang menyebut Talent Scouting, yang artinya pemandu bakat. Dengan insting dan pengalamannya, seorang pemandu bakat akan dengan cepat menemukan bakat & kemampuan seseorang dalam hal akting, olah vokal, presenter, dan sebagainya. Bagian inilah yang menyimpan semua nomor tilpun artis dan manajernya, menghubungi artis untuk panggilan suting dan deal besaran honorarium, baik artis bintang maupun pemula. Untuk artis pemula, biasanya bekerja sama dengan agency artis yang cukup banyak di Jakarta. Tinggal nunjuk beberapa artis pemula sesuai kriteria konsep program untuk dilakukan audisi.

Dalam perkembangannya, audisi artis ini bisa dikemas menjadi program yang sangat menarik. Di akhir tahun 2003, Indosiar memproduksi Akademi Fantasi Indosiar (AFI), ajang pencarian bakat di bidang tarik suara. Program ini merupakan adaptasi dari program La Academia asal Mexico. Kesuksesan Indosiar memproduksi format audisi ini segera diikuti oleh stasiun televisi lainnya. Ada Indonesian Idol di RCTI, Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di TPI, Audisi Pelawak Indonesia (API) di TPI, dan sebagainya.

Kemudian layar televisi Indonesia dipenuhi dengan taburan bintang-bintang baru. Beberapa diantaranya masih eksis dan berhasil menjadi bintang beneran, misalnya Nazar KDI, Judika, Gisella Anastasia, Sule, dan sebagainya. Namun ratusan bintang yang lain, entah dimana kini keberadaannya. Bersinar sejenak, kemudian redup dan dilupakan.

Namun Inul masih bersinar sampai sekarang. Masih laris sebagai bintang iklan. Ditambah produksi kontennya di media sosial yang banyak dikunjungi orang. ***


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun