Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perjuangan Andrea Bocelli Menjadi Penyanyi Opera

20 Mei 2020   13:43 Diperbarui: 20 Mei 2020   14:47 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu cara mengisi waktu saat karantina di rumah ialah menonton film melalui layanan streaming sesuai dengan hobi saya. Berbagai genre film saya pilih mulai dari komedi, drama, action, sampai biografi. Film biografi menjadi alternatif tontonan yang menghibur sekaligus mengedukasi. 

Banyak film yang menceritakan tokoh dunia inspiratif mulai dari atlet, musisi, ilmuwan sampai pejuang yang berperang. Masing-masing biografi memiliki kelebihan yang bisa dijadikan pelajaran hidup untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Film biografi juga menjadi media untuk belajar hal-hal yang belum diajarkan di sekolah sehingga bagi generasi muda bisa mengenal tokoh yang pernah membuat sejarah di berbagai bidang. 

Salah satu film biografi yang menarik untuk ditonton ialah The Music of Silence yang menceritakan perjalanan hidup dari anak-anak sampai dewasa seorang musisi opera asal Italia yaitu Andrea Bocelli. Film ini merupakan adaptasi dari novel yang ditulis Andrea Bocelli diterbitkan tahun 1999. 

The Music Of Silence dirilis di Amerika Serikat tanggal 2 Februari 2018 disutradarai oleh Michael Radford, dibintangi oleh Antonio Banderas, Jordi Molla, Toby Sebastian, Luisa Ranieri, Paola Lavini, Alessandro Sperduti dan penampilan spesial Veronica Bocelli. Dalam film ini tokoh utama diberi nama Amos Bardi dimana sejak lahir didiagnosa glaukoma okular dimana masih bisa melihat namun samar-samar. 

Amos tinggal di desa kecil Tuscany Italia, menunjukkan minatnya terhadap musik terutama musik opera sejak diperkenalkan oleh pamannya Giovani. Amos terpaksa dimasukkan di sekolah khusus tuna netra yang membuat bakat menyanyinya semakin terasah. 

Walaupun terpaksa kehilangan penglihatannya karena kecelakaan saat bermain sepak bola, Amos berhasil menjuarai kompetisi bernyanyi, namun belum beruntung karena perubahan suara. Saat SMA, Amos bertemu sahabatnya Adriano yang selalu menemani dan mendorong untuk terus bernyanyi. Karena Amos tidak bisa bersekolah di sekolah umum, maka ibunya memanggil guru privat untuk belajar dirumah dengan merekam materi pelajaran ke dalam bentuk audio. Amos berhasil lulus SMA kemudian melanjutkan kuliah di Universitas jurusan hukum agar bisa menjadi pengacara. 

sumber: mola.tv
sumber: mola.tv

Agar bisa mandiri, Amos bekerja menjadi penyanyi cafe sambil bermain piano di malam hari. Di tempat inilah Amos bertemu gadis remaja Elena dan perlahan-lahan menjadi sepasang kekasih. Setelah menyelesaikan pendidikan di universitas, Amos mendapat tawaran untuk belajar dengan sang "maestro" asal Spanyol yang diperankan oleh Antonio Banderas agar bisa menjadi penyanyi tenor profesional. 

Disinilah Amos mulai belajar teknik pernafasan, olah vokal, istirahat yang teratur, menghindari alkohol dan merokok sampai menjaga suara dalam sunyi menjelang konser. Sesudah berlatih selama enam bulan, Amos berhasil masuk studio rekaman dan mendapat tawaran untuk konser dengan penyanyi rock terkenal yaitu Zucchero untuk mengganti Pavarotti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun