Mohon tunggu...
Sarwo Edy
Sarwo Edy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Es

Pedagang es krim keliling

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi Pemalang dan Barista Muda Munculkan Nikmatnya Kopi

30 Juli 2020   06:46 Diperbarui: 30 Juli 2020   06:50 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto by IG @legitacoffee

Pemalang - Di bawah kaki gunung Slamet, tanaman kopi Pemalang tumbuh varietas robusta dan arabica. Setidaknya ada  9 kelompok tani yang telah mempunyai merek Kopi sendiri. Kesembilan merek kopi tersebut Sikoja, Wangkal, Gusel, D'Jav, Galing, Gambuhan, Eco, Tugu Juang Dan Gurilang.

Perkembangan kopi Pemalang tidak lepas dari tumbuhnya kedai maupun caf kopi yang tersebar di Kabupaten Pemalang. Menjamurnya kedai kopi di Pemalang tentunya berdampak bagi promosi produk kopi Pemalang.

Menurut Gideon Kurniawan Raharja pemilik Cafe Le Gita Comal banyak kedai kopi yang menyediakan kopi Pemalang terutama kopi Pulosari.

"Saat ini ada lebih dari 50 kedai/cafe kopi yang tersebar di Kabupaten Pemalang. Kedai tersebut menyediakan Kopi Pemalang atau kopi Pulosari baik arabica maupun robusta " ujar Deon.

Gedeon bersama komunitasnya berusaha merangkul para barista muda maupun pemilik kopi untuk saling berbagi pengalaman dan tentunya menumbuhkan Kerjasama.

Komunitas yang dibentuk pada tahun 2017 ini menghimpun para barista Pemalang. Beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan adalah lomba barista Pemalang yang didukung oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pemalang, mengikuti beberapa pelatihan diselenggarakan ataupun didukung oleh Diskoperindag Kabupaten Pemalang.

Tentunya yang sering dilakukan adalah cupping bersama sama. Menurut Deon, kegiatan cupping ini sangatlah penting dan saling tukar informasi. Melalui cupping ini dapat diidentifikasi rasa, aroma dan kelezatan setiap produk kopi dari petani kopi Pemalang.

Selain bersama komunitasnya, Deon juga melakukan pendamping ke kelompok tani agar mendapatkan biji kopi yang berkualitas. Menurutnya pendampingan ini dimulai ketika petani mulai menanam pohon kopi, memanen biji kopi yang sudah tua dan matang, proses pasca panen mulai penjemuran sampai  pemilahan biji kopi, dan tentunya terakhir  proses roasting atau penggorengan biji kopi.

Deon berharap komunitas kopi yang ada di Kabupaten Pemalang bisa bersatu membentuk organisasi komunitas induk  sehingga akan mudah dalam berkoordinasi, promosi maupun menginformasikan produk produk kopi terutama dari Pemalang. (g-news)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun