Mohon tunggu...
Hisyam Nasyith
Hisyam Nasyith Mohon Tunggu... Lainnya - PGSD Unisnu Jepara

Mahasiswa Unisnu Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Layanan Cybercounseling (Bimbingan Daring) sebagai Solusi Jitu Saat Pandemi Covid-19

4 Desember 2020   02:25 Diperbarui: 4 Desember 2020   02:32 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalankan proses cybercounseling bukan sebuah proses yang bisa dianggap remeh, oleh karena itu perlunya persiapan yang matang untuk melakukannya. Berikut proses secara singkat proses cybercounseling pada masa COVID-19.

  • Tahapan Persiapan dalam tahapan ini perlunya aspek penggunaan perangkat keras (hardware) seperti penggunaan leptop atau computer yang terkoneksi dengan internet, headseat, dan mic dll dan perangkat lunak (software) seperti penggunaan program-program mendukung dan email untuk bisa melaksanakan cybercounseling.  Namun dizaman sekarang penggunaan smartphone sudah bisa dianggap bisa untuk sebagai alat komunikasi.
  • Tahapan Konseling
  • Tahap pertama pengantaran dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan bagaimana cara membangun hubungan emosional yang baik, nyaman antara konselor dan konseli sehingga terciptnya hubungan timbal balik yang diinginkan sehingga konseli lebih muda terbuka dan merasa aman ketika mau menyampaikan permasalahannya.
  • Tahap  dua tahapan penjajakan yakni hal-hal yang dikemukakan konseli berkaitan dengan perkembangan dna permasalahnya dalam hubungan konseling atau bisa dengen pendalaman terhadap masalah atau problem.
  • Tahap tiga penafsiran yakni menafsirkan arti, masalah, tujuan, dan perasaan konseli.
  • Tahap empat pembinaan inti dari pembinaan ialah meneguhkan keingan dan harapan, merencanakan pemberian penguatan serta mengatur langkah-langkah.
  • Tahap lima penilaian terhadap layanan konseling baik penilaian segera, penilaian jangka pendek, dan jangka panjang (Prayitno, 2004).

MEDIA CYBERCOUNSELING

Untuk mempermudah layanan konseling pada masa pandemic, guru BK menggunakan media berbasis teknologi. Ada 5 media yang dapat digunakan sebagai berikut:

  • Chat dan Jejaring Sosial berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk chatting seperti messenger, google talk, skype, dan juga bisa melalui jejaring social seperti facebook, twitter dan myspase.
  • Penggunaa email atau  singkatan dari  Electronic  Mail,     .  
  • Video  conference,  atau  dalam   bahasa  Indonesia   disebut dengan video konferensi  atau pertemuan melalui video. Vidio konferensi dibantu oleh berbagai macam media jaringan seperti telepon ataupun media lainnya yang digunakan untuk transfer data video.
  • Website atau situs ini menjadi alamat untuk praktik online. Sehingga konseli yang ini melaksanakan cybercounseling dapat berkunjung ke situs  terlebih dahulu untuk selanjutnya melaksanakan konseling online.
  • Smartphone atau HP salah satu media yang bisa diakses secara mudah dan lebih sederhana dengan tujuan konselor dan konseli bisa saling terhubung dengan menggunakan perangkat ini.

KELEBIHAN CYBERCOUNSELING

  • Efisien waktu dapat diakses di mana saja pada waktu yang sesuai, diyakini dapat menjangkau individu yang menghadapi hambatan psikologis dan fisik untuk mengakses layanan konseling (Mallen & Vogel,2005). Konseli  hanya cukup melakukan proses konseling di rumah tanpa harus menambah kecemasannya tertular virus.
  • Konselor dapat mengjangkau para konseli secara lebih luas.  
  • Konselor dan konseli  dapat  melaksanakan   konseling  kapan    dan  dimana    saja    atas    dasar kesepakatan  bersama.
  • Lebih nyaman Konseli dapat lebih nyaman mengekspresikan masalahnya dalam bentuk tulisan. Banyak peserta didik merasa  diadili,  diinterogasi  saat harus  menceritakan  masalahnya dalam sesi konseling tatap muka.
  • Mendapat bantuan tanpa rasa malu Konseli   mendapat   bantuan   untuk menyelesaikan   masalah tanpa diketahui  teman-temannya  sehingga tidak  merasa  kawatir  akan  disebut tidak mampu menyelesaikan masalah secara mandiri oleh teman-temannya.

KELEMAHAN CYBERCOUNSELING

Kelemahan  dari  penggunaan  cybercounseling  yang  mungkin  terjadi  adalah:  

  • Diagnosis  yang  dilakukan  menjadi tidak  akurat  
  • Penjaminan kerahasiaan dan privasi  konseli  yang  tidak optimal.  
  • Perhatian  yang  diberikan  menjadi  terbatas, terutama  untuk    konseli yang  memiliki  keinginan  untuk   bunuh  diri,  menderita kecemasan dan depresi yang  ekstrim  atau depresi  atau pada konseli yang  sedang berada dalam   krisis.
  • Adanya kesulitan untuk memperkirakan dan mengembangkan teknik intervensi yang efektif pada konseli yang sebelumnya belum pernah terlibat dalam konteks konseling tatap muka atau pada konseli dengan kasus yang berat.

SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan    di  atas,  maka   dapat  disimpulkan   bahwa  penerapan layanan   cybercounseling   menjadi   layanan   yang   efektif   dalam   penyelesaian   masalah bimbingan konseling dalam masa pandemi COVID-19. Cybercounseling adalah salah satu alternatif yang dipandang cocok dengan situasi Indonesia yang dilanda pandemi COVID-19.  

Hal ini tentunya  menjadi  solusi jitu saat  permasalahan  bimbingan konseling  memerlukan  penyelesaian  dengan  segera. Jarak fisik yang diberikan oleh konseling daring memungkinkan kedekatan emosional yang membuat konseli aman dan bebas dari rasa malu dan rasa takut akan tertular COVID-19.

                                                              

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun