Mohon tunggu...
Wijayanti Sari
Wijayanti Sari Mohon Tunggu... Administrasi - universitas slamet riyadi

kkn individu

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengembangkan UMKM Emping Mlinjo yang Dilakukan Mahasiswa KKN UNISRI

14 Agustus 2020   15:00 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:00 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi

Sumber gambar: dok. pribadi
Sumber gambar: dok. pribadi
BAKI SUKOHARJO- Melakukan survei mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)terhadap masyarakat di Desa GEDONGAN, Kecamatan Baki Sukoharjo. Melihat Kondisi demikian mendorong salah satu peserta KKN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ( UNISRI) untuk melalukan pentingnya sistem Sosialisasi UMKM pembuatan Emping Mlinjo dan bagaimana cara mengembangkan omzet penjualan Emping Mlinjo itu sendiri.

Kegiatan dilakukan di Desa GEDONGAN, kecamatan Baki Sukoharjo oleh salah satu peserta KKN UNISRI dari Fakultas HUKUM prodi ILMU HUKUM yang tergabung dalam grup 32, SARI WIJIANTI dengan Dosen Pembimbing Lapangan(DPL) Ahmad Jawandi,S.Pd,M.Pd.  pentingnya sistem sosialisasi UMKM pembuatan Emping Mlinjo dan bagaimana cara mengembangkan omzet penjualan Emping Mlinjo.

Survei dilakukan selama 2 hari dimulai 12-13 Agustus. Terhadap 15 Responden yaitu pelaku usaha yang ada di Desa GEDONGAN Baki. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan, Kendala dan harapan masyarakat kedepannya terhadap UMKM yang ada di Desa.

Bahkan sekarang ini omzet yang diproduksi dari usaha cemilan emping mlinjo mampu mencapai Rp. 15.000.000 hingga Rp. 30.000.000 setiap bulannya dari usaha ini mrnghasilkan rasa emping mlinjo juga menyediakan 2 bentuk yanitu emping mlinjo mentah dan emping mlinjo matang.

Produk banyak diminati orang ini ditawarkan dengan harga terjangkau  Rp.60.000rb/kg untuk emping mlinjo yang mentah dan 75.000rb/kg untuk emping mlinjo yang matang. Ia mampu menjual emping mlinjo hingga 20 kilo lebih setiap harinya , tentunya menggunakan bahan baku yang berkwalitas dan beberapa bumbu tambahan yang diperoleh dari pasar tradisional.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap UMKM di Desa GEDONGAN Baki Sukoharjo, pada saat pandemi COVID-19 telah membuat beberapa UMKM menjadi pasif karena penurunan permintaan produk yang cukup dratis hingga mencapai lebih dari 50%. Hal ini disebabkan karena pasar dari UMKM yang masih sedikit dan pelaku UMKM yang belum jelas menentukan segmentasi pasar serta strategi pemasaran produksinya..

Biji Mlinjo ini digunakan untuk bahan untuk bahan Emping ternyata diolah dibuat dengan cara direbus. Aktivitas antioksidan mlinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi yaitu 90-10 persen untuk setiap biji mlinjo yang dipercaya oleh sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi,kolestrol tinggi,penyempitan pembuluh darah,serta penuaan dini. Bahkan Emping Mlinjo memiliki rasa yang sangat khas yaitu memiliki rasa pahit. Namun dibalik rasa pait temen-temen jangan memandang sebelah mata sebab emping mlinjo ini jika dibuat menjadi krupik cita rasa enak dan gurih.

Bagi masyarakat memiliki masalah tentang kesehatan terutama asam urat memang sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi Emping Mlinjo,untuk mengkonsumsi emping mlinjo secara seimbang juga sangat bagus untuk kesehatan, manfaat dari Emping Mlinjo ini adalah bisa meningkatkan stamina pada tubuh karena Emping Mlinjo ini memiliki kandungan kalori yang rendah

Di UMKM Emping, Emping mlinjo merupakan salah satu cemilan ringan yang terbuat dari mlinjo yang pengolahanya dengan cara menghancurkan buah mlinjo hingga halus. Pada mulanya mlinjo dikupas dari kulitnya lalu dijemur dibawahmya terik matahari, kemudian ketika sudah kering di sangrai, dikupas kulitnya dan kemudian ditipiskan atau dihancurkan dengan menggunakan palu. Lalu digoreng garing dan dibumbui bumbu rasa-rasa. Saya  mengikuti proses pembuatan emping dari biji mlinjo dipasir hingga proses penjemuran.

"Kendala terbesar dan terbanyak ialah peralatan produksinya masih manual, sehingga jumlah produksi tidak terlalu banyak dan itu sangat menghambat,selain itu faktor cuaca juga sangat berpengaruh dalam bisnisnya tersebut untuk proses penjemurannya'' terang Yuli, salah satu pelaku usaha Emping Mlinjo.
'' hasil survei ini penting. Karena dengan hasilnya diharapkan dapat menyelesaikan masalah. Dan membantu kelancaran UMKM guna meningkat perekonomian masyarakat sehingga pelaku UMKM memperluas pasarnya dimasa yang akan datang  di Desa GEDONGAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun