Mohon tunggu...
Sarita Sandi
Sarita Sandi Mohon Tunggu... -

Just the way I am

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bertahun-tahun Main Free Cell, Baru Kusadar

29 Juni 2015   20:28 Diperbarui: 29 Juni 2015   20:35 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat "penitipan" kartuku sudah penuh!

Aku terpaksa memilih restart, karena setelah kucermati sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk menang.

Kalaupun ada kartu yang masih bisa kupindahkan, aku hanya akan memindahkannya "bolak-balik" (contohnya seperti gambar di atas, di mana kartu 4 keriting dan 3 hati hanya bisa dipindahkan di bawah 5 hati atau 5 wajik)

Betul juga kata ayahku . . . Dulu seringkali kutertawakan ayahku (dalam hati) karena ia terlalu lama dan "berhati-hati" dalam mengambil tiap langkah memindahkan kartu. Ia berkata bahwa Free Cell bukan permainan kartu "biasa", sehingga dibutuhkan "strategi" dan pemikiran jauh ke depan untuk memindahkan masing-masing kartu.

Walau ayahku sangat hati-hati dan "berpikir stratejik", bukan berarti ia tidak pernah kalah. Beberapa kali ia "skak mat". Namun, ia tidak segera mengganti "new game", melainkan mengulang kembali (restart) game yang sama hingga ia bisa menang. Jika kalah lagi, ia akan terus bermain sampai menang, katanya "kalau ngga diselesaiin sampai menang ntar ngga bisa tidur". Hehehee . . .

Kesimpulannya:


(1) Ketahuilah sasaran dan tujuan, lalu susun strategi dan ambil langkah yang tepat ;

(2) Kalau salah, jangan langsung menyerah ataupun kapok untuk mengulangi lagi. Tidak usah pedulikan statistik "win" dan "lose" (*lihat gambar di bawah*). Yang penting kita bisa menyelesaikan permainan itu dengan baik ;

 

[caption caption="Statistik Free Cell-ku yang menunjukkan bahwa aku sering kalah (malu sih publish-nya, tapi demi ilustrasi tulisan ini, hehehe)" ]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun