Mohon tunggu...
Sari S Karim
Sari S Karim Mohon Tunggu...

Bekerja di Universitas Paramadina, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cerita dari Bogor (1): Produk Tas yang Mendunia

24 Mei 2013   08:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:06 7290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bogor berjarak hanya 42 km dari pusat kota Jakarta dan memerlukan waktu 45 menit saja berkendara melalui tol Jagorawi. Selain mudah dicapai, Bogor juga memiliki akses mudah dari berbagai arah dan dukungan transportasi publik yang menyentuh beragam kalangan, seperti angkot, bus antarkota, dan kereta. Bahkan, sejak Maret 2013 telah beroperasi bus APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) yang memiliki jalur trayek cukup panjang yaitu Bogor (Bubulak) - Jakarta (Rawamangun) PP. Kota yang berlokasi di wilayah Selatan Jakarta ini dikenal dengan julukan 'Kota Hujan', 'Kota Tas', dan 'Kota Sejuta Angkot'. Julukan pertama dan kedua memberi 'berkah' bagi kota Bogor karena perekonomian daerah meningkat melalui sektor Pariwisata, khususnya wisata alam, kuliner, dan belanja. Julukan ketiga menjadi sebuah simbol ketidaknyamanan bagi warga dan pengunjung kota Bogor karena kerap kali terjadi kepadatan bahkan kemacetan parah di jalan raya pada saat akhir pekan atau masa liburan. Terkait dengan julukan kota Bogor sebagai 'Kota Tas', saya akan mengulas singkat potensi produksi tas lokal kebanggaan warga Bogor yang telah dikenal banyak kalangan dari berbagai daerah di luar kota Bogor, bahkan telah mendunia. Sentra-sentra tas yang berada di wilayah Bogor antara lain Bojongrangkas, Tegalwaru, Tajur, dan Katulampa. Oleh sebab saya bertempat tinggal dekat wilayah Tajur dan Katulampa, maka hanya aktivitas sentra tas di dua lokasi itu lah yang teramati. Geliat sentra tas Tajur telah tampak sejak tahun 2000, berlokasi di wilayah strategis yaitu dekat Ekalokasari Plaza dan tepat di pinggir jalan raya Tajur menuju Ciawi atau tempat wisata Puncak, Bogor. Saat ini, terdapat belasan toko yang menjual aneka tas produksi pabrik sendiri. Bahan Baku Bahan Baku yang digunakan adalah imitasi kulit dan kulit asli yang diperoleh dari Pasar Mangga Dua, Jakarta. Jenis bahan imitasi kulit beragam mulai dari jeruk, buaya, coco lee, tisu, semi kulit, microfiber, jagat hingga celin. Pasokan bahan baku bagi sentra tas berkapasitas cukup besar diperoleh dari para pemasok yang berasal dari Jakarta. Produksi Selain memproduksi secara masal, sentra tas Tajur juga menjalankan sistem titip produksi dan menerima pesanan pembuatan tas (customized). Sistem titip produksi umumnya dilakukan oleh produsen tas berskala kecil guna efisiensi biaya. Harga jual tas untuk produksi masal lebih murah daripada customized. Pembeli umumnya memesan customized untuk keperluan merchandise sebuah produk (promo), kegiatan seminar, jasa travel, jasa haji dan umroh, dsb. Strategi produksi dalam rangka efisiensi biaya, selain menjalankan sistem titip produksi adalah dengan merekrut karyawan yang telah terampil mendesain dan membuat tas, sehingga terhindar dari risiko dijiplak oleh produsen lain. Dalam hal model, sentra tas Tajur rajin mengikuti model terbaru yang sedang trend dan sesuai selera masyarakat. Sentra tas Tajur memiliki kemampuan memproduksi tas imitasi yang mirip aslinya hanya dengan bermodalkan gambar tas yang ingin ditiru. Survey dan tes pasar dilakukan sebelum berproduksi dengan tujuan untuk mengetahui respon pasar terhadap produk yang akan dihasilkan. Proses produksi tas masih manual dan menggunakan peralatan sederhana, namun mutunya tidak kalah dengan tas produksi pabrik. Beragam produksi tas dihasilkan oleh sentra tas Tajur, antara lain tas dengan kualitas ekspor, customized hingga tiruan dari beragam merk ternama dunia seperti Hermes dan Zara. Sentra tas Tajur menyediakan hampir semua jenis tas mulai dari dompet, handbag, ransel, tas sekolah, tas kantor, dan koper. Harga yang dipatok pun beragam, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Mayoritas penjualan merupakan tas perempuan yang mencapai 70%. Segmen Pasar Setiap jenis tas yang dihasilkan memiliki segmen pasar dan strategi pemasaran yang berbeda-beda. Contohnya, tas imitasi diperuntukkan bagi segmen menengah bawah dan akan banyak dijumpai di pusat-pusat grosir, sedangkan tas berkualitas ekspor diperuntukkan bagi segmen menengah atas dan diperjualbelikan pada butik-butik atau mall-mall. Omzet Omzet per bulan sentra tas berskala sedang dan besar masing-masing mencapai Rp 30-80 juta dan Rp 100-200 juta, dengan laba bersih mencapai 40-50%. Melihat masih tingginya animo masyarakat untuk berbelanja tas, tampaknya peluang usaha tas masih menjanjikan hingga saat ini. Pemasaran Salah satu strategi pemasaran sentra tas berskala sedang dan besar dalam memperluas jejaring dan segmen pasar adalah dengan menggunakan media blog atau website, yang memungkinkan calon pembeli dengan leluasa melihat gambar beragam tas yang ditawarkan dan langsung memesan secara online atau BBM (Black Berry Messenger). Aneka tas produksi sentra tas Tajur bahkan dipasarkan hingga keluar negeri (Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Eropa). Sentra tas lainnya terletak di daerah Katulampa, di mana Sumber Karya Indah (SKI) sebagai motor penggeraknya. Sistem produksi, jenis produksi, segmen pasar, dan strategi pemasaran serupa dengan sentra tas Tajur. Pembedanya adalah meskipun lokasi SKI Katulampa tidak sestrategis sentra tas Tajur, namun berkat kejelian pemilik SKI membaca ekspektasi calon pembeli berhasil menciptakan area 'one stop shopping' yang dikenal secara nasional dan kerap menjadi tujuan wisata. SKI memiliki area operasi yang luas, mampu memanjakan para pengunjung dengan wisata belanja, belajar, kuliner, dan bermain. Wisata belanja, SKI menyediakan beragam produk tas, dompet, sepatu, fashion, dll. Wisata belajar, SKI memberi kesempatan kepada para pengunjungnya untuk melihat langsung proses pembuatan tas, mulai dari mendisain, mengukur bahan hingga penjahitan. Wisata kuliner, SKI memanjakan para pengunjung dengan suguhan aneka makanan khas daerah yang mengunggah selera. Wisata bermain, SKI menyediakan playground, kolam ikan, arena permainan untuk beragam usia dan outbound. Hal-hal di atas menjadi keunggulan dari SKI. Di sekitar SKI, tepatnya di sepanjang jalan raya Katulampa terdapat 6 toko tas. Konon, dengan model dan kualitas yang sama, pembeli akan mendapat harga lebih murah daripada SKI. Salah satu dari 6 toko tersebut adalah favorit saya karena semua produk yang dijual berbahan baku kulit asli seperti tas, dompet, sepatu, jaket dengan model dan harga yang kompetitif. Sayang rasanya jika Anda berkunjung ke kota Bogor tanpa mengunjungi sentra-sentra tas di atas karena selain dapat memuaskan keinginan Anda berbelanja juga dapat memunculkan rasa kebanggaan terhadap produksi lokal yang telah mendunia. Pastikan Anda tidak kecele saat berbelanja tas imitasi di luar negeri yang notabene produk lokal Tajur atau Katulampa atau daerah lain di Indonesia. Hayu urang sarerea dongkap ka Bogor. Buktikeun produk asli Bogor anu berkualitas sareng teu eleh ku produk asing. Bogor tea, atuh...!!!

Artikel-artikel menarik lainnya:

1. Nebeng, Pilihan Para Komuter

2. Trust in Others in New Zealand

3. Menghadapi Rotasi Jabatan dengan Percaya Diri

4. Ketika Tetangga Melabrak

5. Cerita dari Bogor (2):  Produk Sepatu dan Sandal Peningkat Perekonomian Warga

6. Cerita dari Bogor (3): Oleh-Oleh Unik Khas Bogor

7. Exploring The Natural Beauty of New Zealand

8. Cerita dari Bogor (4): Serba Gratis di Perayaan HUT Kota Bogor Ke-531

9. Muhibah T-Ta Paramadina Ke Eropa

10. Bagian 1: 20 Hal Menarik Saat Muhibah T-Ta Paramadina Ke Eropa

11. Bagian 2: 20 Hal Menarik Saat Muhibah T-Ta Paramadina Ke Eropa

12. Derita Pelanggan Tirta Pakuan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun